Talkshow KASGI “Bangga Jadi Guru” dalam Jogja Islamic Fair

Keluarga Alumni Sekolah Guru Indonesia (KASGI) terus berkiprah di dalam dunia pendidikan Indonesia. Kali ini KASGI Jogja yang diinisiasi oleh Irfan Dwi Jayanto (alumni SGI VI) mendapatkan kesempatan untuk mengisi acara dalam Jogja Islamic Fair yang diadakan beberapa waktu lalu.

Kegiatan Jogja Islamic Fair merupakan event yang diadakan oleh Syakaa Organizer yaitu kegiatan akbar yang meliputi bazar buku, pakaian, talkshow, nasyid, bedah buku dan serangkaian kegiatan menarik lainnya yang berlangsung selama satu minggu.

Adapun talkshow KASGI ini  dilaksanakan di Panggung Utama Jogja Islamic Fair #3 di dalam GOR UNY Jogjakarta. Talkshow inspiratif mengusung tema “Bangga Jadi Guru”. Talkshow yang dipandu oleh MC Heru Purwanto (alumni SGI VI) ini diawali dengan pemutaran video kegiatan SGI saat penempatan. Usai membuka acara dan mengkondisikan peserta, Heru mempersilahkan moderator dan pembicara untuk maju ke depan panggung.

Clara Novita Anggraini (Alumni SGI III) yang bertindak sebagai moderator mengawali talkshow ini dengan memperkenalkan narasumber. Ketiga pembicara talkshow ini yaitu Siska Dewi Hayuningtyas (Alumni SGI III penempatan Buton, Sulawesi Tenggara), Iin Amrullah (Alumni SGI VI penempatan Halmahera Utara) dan Ustadz Fatan Fantastik (Praktisi Pendidikan Islam dan Penulis Buku “Belajar Selezat Coklat”)

Siska dan Iin memaparkan pengalamannya dalam mendidik anak-anak daerah 3T. Secara bergantian kedua alumnus SGI ini juga menuturkan alasan menjadi guru, suka duka, tantangan dan kondisi pendidikan di daerah pelosok. Pembicara ketiga yaitu Ustadz Fatan Funtastic yang memaparkan tentang hakikat guru dalam perspektif pendidikan Islam. Direktur Pondok Rumah Sajada ini pun menambahkan peran dan fungsi guru dalam pendidikan yang dikaitkan dengan pendidikan daerah, nasional hingga internasional.

Usai pemaparan dari ketiga pembicara dilanjutkan dengan sesi diskusi. Ada banyak pertanyaan yang dilontarkan oleh para peserta. Diantaranya adalah pertanyaan tentang inspirasi atau pmbelajaran apa setelah satu thn mengabdi, metode mengajar/mndidik yg baik menurut Islam, bagaimana sikap menghadapi kondisi masyarakat di penempatan dan langkah apa yg akan dilakukan pasca penempatan serta bagaimana  menyeimbangkan antara kognitif dan afektif dalam mendidik siswa.

Acara talkhsow ini berlangsung kurang lebih selama 2 jam. Para peserta sangat antusias mengikuti talkshow kali ini. Semoga ilmu, inspirasi dan pengalaman yang disampaikan oleh ketiga pembicara dapat bermanfaat dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Bangga jadi guru. Guru berkarakter. Menggenggam Indonesia. (SGI Dompet Dhuafa)

 

Editor: Uyang