JAKARTA — Sejak Agustus, pembangunan Masjid Al-Istiqamah Ronting, Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur, dikerjakan. Kala itu masih pembangunan pondasi dan perobohan masjid lama yang dilakukan secara bahu-membahu oleh masyarakat setempat. Dimana warga antusias sekali melihat masjid yang selama ini didambakan menuai titik terang. Hal tersebut dirasakan lantaran masjid satu-satunya di Ronting tersebut belum pernah direnovasi sejak pertama kali didirikan, yakni 30 tahun lamanya.
Alhamdulillah setelah pembangunan pondasi dan perobohan dilakukan, masyarakat hingga kini tetap semangat bergotong-royong mempercepat pendirian masjid yang diimpikan sejak lama itu. Berkat semangat dan do’a yang terpanjat oleh seluruh elemen masyarakat, membuat para donatur yang mempunyai niat baik dalam membantu pembangunan masjid Ronting turut mengucurkan bantuan dana, dan keperluan lainnya.
“Bahwa masyarakat terlibat sepenuhnya dan antusias dalam membangun, serta proses merobohkan, semua masyarakat terlibat juga. Kemudian ketika membangun pancang utama, semua terlibat dari ibu-ibu sampai anak-anak. Ibu-ibunya ada yang menyiapkan konsumsi tim kerja di lapangan. Kemudian anak-anaknya terlibat dalam preoses mengangkut material. Jadi gotong royong itu masih ada dimasyarakat sana. Di sisi lain, bantuan dari para donatur dan dermawan Dompet Dhuafa terus mengalir. Sehingga mendorong percepatan pembangunan. Tak lupa kita juga terlibat dalam menyiapkan bahan dan juga membuat tim di lapangan untuk mengontrol. Dimana dapat melalui jaringan telepon dan aplikasi pesan singkat,” ungkap Direktur Mobilisasi ZIS Dompet Dhuafa, Bambang Suherman, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (23/8).
Dari kondisi itulah, Bambang Suherman menegaskan bahwa pendirian Masjid Al-Istiqamah Ronting bisa ditargetkan November ini akan rampung. “Target November ini insyaa Allah rampung. Sehingga awal tahun masjid masyarakat sudah berdiri dan dapat digunakan untuk beribadah,” tambahnya.
Masyarakatpun bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada donatur dan dermawan Dompet Dhuafa yang telah membantu mewujudkan mimpi membangun masjid Al-Istiqamah. Sehingga yang awalnya keinginan untuk mempunyai masjid yang baik hanyalah angan-angan semata, dan hampir tidak punya keyakinan. Namun dalam waktu dekat impian itu akan segera terwujud.
“Rasa syukur selalu terucap oleh masyarakat setempat. Karena awalnya mereka itu tidak mempunyai keyakinan saat mengajukan proposal ke kami, lantaran nilai yang sangat besar, yaitu Rp 700 juta. Tetapi jumlah itu menurut itungan kita hanya untuk pembiayaan saja. Kalau dihitung per dua meter persegi itu di bawah dua jutaan. Hal tersebut terlalu kecil, karena wilayah kepulauan, sehingga kita hitung dengan hitungan normal. Maka proposal yang diajukan menjadi lebih besar dari ajuan awal,” pungkas Bambang. (Dompet Dhuafa/Rico)