PACITAN — Setelah menempuh perjalanan panjang dengan berbagai rintangan dan sejumlah akses yang terputus, tim respon Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa, berhasil menembus wilayah Pacitan, Jawa Timur. Pada Rabu (29/11 ), pukul 20.30 WIB, tim tersebut tiba di Balai Desa Sumberharjo, Pacitan, dan kemudian berlanjut untuk koordinasi di posko induk yang berada di SMK Negeri 2 Pacitan.
Menurut data yang terhimpun di posko induk, tercatat ada 573 jiwa mengungsi di 5 titik pengungsian. Wilayah Karya Darma menjadi pusat pengungsian sementara, lantaran menampung 497 pengungsi yang merupakan pindahan dari GOR Pacitan. Selain itu, tim di lapangan juga menemukan bahwa ada 11 sekolah terendam banjir, yang tentunya membutuhkan respon untuk pembersihan sekolah, supaya kegiatan belaja-mengajar kembali berjalan.
“Saat ini tim respon berupaya menyisir lokasi banjir dan juga assesmen kebutuhan di pengungsian, pada Kamis (30/11). Selain itu juga berupaya menggelar aksi bersih-bersih di sejumlah sekolah yang terendam banjir. Sehingga kegiatan belajar-mengajar kembali berjalan normal,” ungkap Sanadi, Koordinator tim Respon DMC Dompet Dhuafa untuk Banjir-Longsor Pacitan.
Hingga berita ini diturunkan, di sejumlah wilayah di Pacitan masih banyak masyarakat terdampak banjir dan membutuhkan evakuasi. Namun, akses yang sulit lantaran aliran sungai yang deras untuk diseberangi, masih menjadi kendala tim di lapangan. Aktivitas masyarakat masih lumpuh lantaran banjir yang bersumber dari aliran Sungai Grindulu, dan juga berdampak pada pemadaman listrik.
Tim DMC dan juga relawan dari Dompet Dhuafa Jawa Timur, tengah mendirikan posko kebencanaan Banjir-Longsor Pacitan di Desa Sumberharjo, RT 01/RW 01, Kecamatan Pacitan. Tentunya keberadaan posko tersebut juga buah dari sinergi dengan warga setempat. (Dompet Dhuafa/Taufan YN)