Uluran Kepedulian untuk Sulami

SRAGEN — Sulami, seorang wanita asal Sragen, selama berpuluh-puluh tahun menghabiskan waktu hidupnya di atas ranjang. Badannya kaku tak dapat digerakkan. Sehingga ia dikenal sebagai ‘manusia kayu’. Berdasarkan diagnosis tim dokter, penyakit yang diderita Sulami adalah mixed tissue connective dissorder. Hal ini disebabkan kondisi genetisnya, dan autoimun. Penyakit ini bermula dari adanya benjolan kecil di tengkuk, lalu pengapuran sendi hingga akhirnya tubuh Sulami tidak bisa digerakkan sama sekali. Keculai di bagian leher ke atas dan pergelangan tangan.

Mendengar kabar tentang Sulami, Dompet Dhuafa Jawa Tengah, NET TV, dan Kitabisa.com berinisiatif untuk menggalang donasi. Guna membantu meringankan beban Sulami dan keluarganya.

“Keadaan Ibu Sulami sekarang sudah ada perkembangan positif pasca dirawat di RS dr. Moewardi Solo. Dari awalnya semua bagian tubuh kaku, sekarang jari tangan sudah dapat digerakkan dan untuk berbicara sudah tidak terganggu lagi. Alhamdulillah, kini berkat beredarnya pemberitaan tentang Ibu Sulami, kepedulian terhadapnya pun semakin meningkat. Termasuk dari Dinas Sosial dan Gubernur Jawa Tengah, yang juga sudah mengambil sikap akan kondisi warganya ini,” ujar Imam Baihaqi, Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jawa Tengah.

Mengenai kerjasama antara Dompet Dhuafa Jawa Tengah, NET TV, dan Kitabisa.com, Imam mengatakan, bahwa konsep penggalangan dana bantuan adalah melalui web Kitabisa.com. Dana yang terkumpul, baik dari NET TV dan Kitabisa.com mempercayakannya melalui Dompet Dhuafa Jawa Tengah.

“Kerjasama ini berupa penggalangan dana yang dihimpun lewat web Kitabisa.com. Selanjutnya bantuan yang terhimpun disalurkan melalui Dompet Dhuafa Jawa Tengah. Total donasi yang terkumpul sampai saat ini ada Rp. 146.649.630. Dompet Dhuafa Jawa Tengah sendiri akan terus mengawal proses penyaluran bantuan donasi tersebut. Bantuan rencananya akan difokuskan untuk merenovasi rumah ibu Sulami. Karena rumahnya termasuk kategori tidak layak huni. Juga akan disalurkan untuk bantuan biaya kehidupan sehari-hari. Lantaran untuk kesehatan sudah di cover oleh pemerintah daerah,” tambah Imam. (Dompet Dhuafa/Dea)