Sore itu, perempuan paruh baya terlihat rapi menggunakan setelan baju berwarna putih. Dengan sigap, ia membuka sebuah ruangan cukup luas berpapan nama PIT MAS LKC (Pusat Informasi TB Masyarakat). Ya, sudah lebih dari delapan tahun Afriza Wardani (53) membantu masyarakat sekitar kawasan Pondok Benda, Tangerang Selatan ini dalam mendapatkan pelayanan kesehatan melalui Pos Sehat yang didirikan bersinergi dengan Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa.
Afriza, demikiaan sapaan akrabnya sehari-hari ini bukanlah seorang dokter, melainkan relawan kader sehat. Mengabdikan diri menjadi Kader Kesehatan LKC Dompet Dhuafa menjadi tujuan hidupnya. Dengan bermodalkan keikhlasan dan niat membantu sesama, bersama 8 orang temannya dan bersinergi dengan salah satu dokter di Puskesmas, ia aktif memberikan layanan kesehatan di Pos Sehat yang beralamatkan di Jalan Pandawa Lima Raya Sekretariat RT 02/ RW 017 Pondok Benda, Tangsel.
Tak hanya membantu dalam layanan kesehatan, ibu yang dikenal murah senyum ini pun sangat aktif memberikan berbagai penyuluhan terkait bahaya penyakit Tuberkulosis (TB) yang saat ini masih menduduki peringkat ke tiga menjadi penyakit yang paling banyak di derita di Indonesia.
Aktif dalam penyuluhan bahaya penyakit TB ini membuatnya juga mendedikasikan diri menjadi Kader TB LKC Dompet Dhuafa. Sejak 2007 silam, Afriza bergabung menjadi kader sehat, saat ia dipertemukan oleh Yahmin Setiawan salah satu dokter pegiat sosial di Dompet Dhuafa yang juga menjabat sebagai Direktur RS Rumah Sehat Terpadu (RST) Dompet Dhuafa
“Jadi relawan atau kader sehat buat saya sudah menjadi tujuan hidup. Insya Allah selama saya masih hidup saya akan terus manfaatkan sisa umur saya ini untuk mengabdi,” ungkapnya tersenyum.
Suka dan duka sudah pernah dilaluinya, bahkan dia bercerita sering blusukan ke seluruh daerah untuk memantau atau menjaring pasien TB ini. Apalagi kebanyakan keluarga yang positif terkena TB, sering kali malu untuk berobat ke puskesmas atau melapor ke petugas medis setempat. Maka LKC Dompet Dhuafa bersama Kader TB melakukan Program Tangkap TB agar pasien bisa cepat diberikan perlakuan medis.
“Sebelumnya bersama teman-teman kader lainnya saya melakukan survei kepada warga yang sudah menjadi suspect TB. Sebelumnya didaftarkan dulu untuk menjadi member LKC Dompet Dhuafa, agar segera mendapatkan penanganan medis lebih lanjut,” jelasnya.
Meski menghadapi berbagai rintangan, Afriza tak pernah sekalipun menyerah dan berhenti dari tugas yang diamanahkan kepadanya. Secara perlahan ia mulai melakukan penyuluhan terkait TB dengan menggunakan strategi sederhana yang diterapkannya. Selama menjadi kader kesehatan penyuluhan TB, ia mengaku tengah menemukan puluhan pasien suspect yang ditengarai memiliki gejala terhadap penyakit TB.
Ia sangat meyakini, bila dalam kehidupan yang dijalani sering mendermakan diri untuk menolong orang lain, khususnya mereka yang sedang sakit kelak akan dimudahkan setiap urusan dan diberikan kesehatan untuk dirinya.
“Bila bermanfaat bagi orang lain, pasti Allah akan membalasnya dengan kebaikan pula. Jadi hal itulah yang membuat saya terus mengabdi untuk masyarakat,” ungkapnya sembari menutup perbincangan. (Dompet Dhuafa/Uyang)