Visi Besar Satrio untuk Mengislamkan Ekonomi Dunia

BOGOR – Seusai perhelatan wisuda angkatan ke-IX Smart Ekselensia Indonesia yang berlangsung di Aula Masjid Al-Madinah, Parung, Bogor, Minggu (21/5), siswa terbaik dan berprestasi telah resmi diumumkan. Saat prosesi pemanggilan, nampak suasana haru menyelimuti momen langka tersebut.

Semua siswa nampak tegang saat momen tersebut berlangsung. Terlihat para siswa menunggu siapa yang mendapat gelar siwa terbaik dan siswa berprestasi. Akhirnya predikat sebagai siswa terbaik SMART Ekselensia Indonesia (SEI), jatuh kepada siswa bernama Rizky Dwi Satrio. Siswa asal Medan, Sumatera Utara, sempat tidak percaya, lantaran masih banyak siswa terbaik selain dirinya.

“Iya saya juga bingung kenapa saya terpilih, saya merasa gak pantes maju. Karena banyak yang lebih baik dari saya,” tegas Satrio.

Satrio tak kuasa menahan kenyataan itu hingga meneteskan air mata, melihat hal tersebut orang tuanya langsung menghampiri dan memeluk putra terbaiknya itu. Saat itulah suasana aula langsung riuh dengan tepuk tangan yang sekaligus mengiringi jalan Satrio menuju panggung, untuk menerima penghargaan.

Ternyata prestasi dia tidak hanya sebagai siswa terbaik saja, melainkan masih banyak kemampuan luar biasa yang ia miliki. Salah satunya ialah menulis novel. Satrio telah menuliskan dua novel yang berjudul Skenario Elegan Sang Khaliq dan Sekalian. Prestasi juga sempat ia rasakan dari buah karya novelnya itu, saat ia mengikuti lomba yang diadakan oleh Kementerian Agama. Novel yang berjudul Skenario Elegan Sang Khaliq berhasil masuk 10 besar nasional.

Berawal dari segudang prestasi, Satrio mempunyai visi besar yang ingin ia raih diusia ke 40 tahunnya nanti. Visi besar yang ingin ia wujudkan ialah mengislamkan ekonomi dunia. Subhanallah, cita-cita yang sangat mulia dari putra Medan tersebut. Diapun mengharapkan bantuan doa agar visi besarnya dapat terwujud dikemudian hari.   

“Saya punya visi besar, yaitu ingin mengislamkan ekonomi dunia. Nanti di usia 40 tahun, itu harus sudah terjadi, mohon do’anya,” tutup Satrio. (Dompet Dhuafa/Rico SR)