Wapres JK Dukung Program Pendidikan Dompet Dhuafa

Ketua Dewan Pembina Dompet Dhuafa, Parni Hadi saat melakukan audiensi dengan Wakil Presidan Jusuf Kalla di kantor Wakil Presiden, Jakarta. (Foto:Uti/Dompet Dhuafa)

JAKARTA—Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia, M. Jusuf Kalla mendukung program pendidikan Dompet Dhuafa (DD) dengan menawarkan beasiswa S2 di luar negeri atas biaya negara dan pemanfaatan Balai Latihan Kerja (BLK) untuk pendidikan kejuruan.

Dukungan tersebut disampaikan Wapres yang akrab disapa JK ini saat menerima audiensi jajaran pimpinan DD, yakni Ketua Dewan Pembina DD, Parni Hadi, Presiden Direktur DD Corpora, Ismail A. Said dan Direktur Eksekutif DD Filantropi, Yuli Pujihardi di kantor Wapres, Rabu (26/11).

Dalam audiensi tersebut, Pimpinan DD kepada Wapres perkembangan DD sebagai lembaga kemanusiaan yang telah 21 tahun berkiprah. Di bidang pendidikan, DD menyelenggarakan berbagai program, di antaranya SMART Ekselensia Indonesia (sekolah gratis unggulan untuk dhuafa), Beastudi Indonesia (beasiswa untuk mahasiswa), Sekolah Guru Indonesia (pelatihan guru transformatif), Institut Kemandirian (pelatihan keterampilan kerja), Makmal Pendidikan (riset pendidikan dan pelatihan manajemen sekolah di daerah marginal), dan Kampus Bisnis Umar Usman.

Terkait beasiswa S2 di luar negeri, JK menuturkan, pemerintah menyediakan dana sebesar Rp 16 triliun. Penggunaan dana tersebut baru digunakan sebagian.

JK pun berpesan bagi siapa saja yang berminat mendaftar beasiswa tersebut untuk mempersiapkan diri. “Tolong siapkan bahasa Inggrisnya, harus lulus TOEFL. Kelemahan terpokok calon kita di situ,” ungkapnya.

Sehubungan dengan itu, pimpinan DD memutuskan akan segera mempersiapkan kursus pendidikan bahasa Inggris seperti TOEFL. Nantinya, kursus ini terbuka untuk umum dan akan diselenggarakan di Kampus Bisnis Umar Usman Dompet Dhuafa, Jakarta. Bagi yang tidak mampu, biaya kursus akan ditanggung oleh DD.

Tentang pemanfaatan BLK, JK menilai kebanyakan BLK sekarang kurang optimal pemanfaatannya. Ia minta DD dan pihak lain yang tertarik untuk mengirim peserta ke BLK. Pada tahun 2010 lalu, JK telah meresmikan Institut Kemandirian DD yang melatih pemuda yang tidak dapat melanjutkan ke Perguruan Tinggi dan minim keterampilan dengan berbagai keterampilan seperti teknisi hand phone, servis motor, kursus kecantikan, dll.

JK juga menekankan perlunya pendidikan kewirausahaan seperti yang telah dilakukan oleh DD dengan mendirikan Kampus Bisnis Umar Usman. Kampus bisnis tersebut didirkan untuk mencetak para pengusaha melalui Program Pendidikan D1 dengan pengajar berasal dari praktisi bisnis usaha kecil dan menengah (UKM).

JK pun mengapresiasi program-program DD yang meliputi program pemberdayaan ekonomi, kesehatan dan pendidikan. “Pokoknya harus seimbanglah kehidupan dunia dan akhirat” pungkasnya. (gie)