Salah satu hal yang sering kali menjadi perbincangan generasi muda adalah masalah karir dan pekerjaan. Semangat yang menggebu, energi yang besar, dan tentunya kemampuan yang terus berkembang membuat generasi muda sudah seharusnya memberikan karya-karyanya untuk masyarakat, untuk Indonesia. Begitupun dengan pemuda satu ini.
Memilih berkarir di lembaga zakat Dompet Dhuafa atau NGO (Non Goverment Organization), adalah pilihan seorang pemuda bernama Widodo Alyusro yang akrab dipanggil Kang Wid oleh teman-teman di sekitarnya. Saat ini ia fokus pada bidang pekerjaannya yaitu Knowledge Management System Program Dompet Dhuafa. Sebelumnya tak pernah terpikirkan oleh Widodo akan bekerja di lembaga zakat seperti Dompet Dhuafa, karena sebelumnya ia sudah bekerja pada sebuah perusahaan manufaktur di Surabaya. Sambil bekerja di perusahaan tersebut, Widodo menyempatkan waktu untuk menjadi volunteer pendamping program pendidikan Dompet Dhuafa yaitu Beastudi Etos, selama kurang lebih satu tahun setengah.
“Saya penasaran dengan Dompet Dhuafa. Walaupun sudah menjadi volunteer, saya masih belum mengenal lebih jauh tentang Dompet Dhuafa. Tapi bersamaan dengan itu, dibuka kesempatan untuk program Management Trainee Dompet Dhuafa. Tanpa pikir panjang, saya pun mencoba mengikuti seleksinya,” cerita Widodo tentang ketertarikannya mengenai Dompet Dhuafa.
Widodo sempat mengalami kegelisahan saat harus memilih Dompet Dhuafa apalagi sebelumnya ia telah meninggalkan pekerjaanya di Perusahaan Manufaktur. Namun, ada satu peristiwa yang membuat ia akhirnya kembali yakin dan memutuskan untuk meneruskan tetap berada dan berkarir di Dompet Dhuafa. Ketika itu, ia dalam sebuah perjalanan pulang pelatihan. Ia pun bertemu dengan seorang Ibu yang tak sengaja mengetahui bahwa Widodo baru saja pulang dari kantor Dompet Dhuafa. Ibu tersebut langsung mengucapkan terimakasih dan menceritakan bahwa ia mendapatkan akses pengobatan gratis melalui LKC Dompet Dhuafa yang berada di Ciputat. Peristiwa tersebut membuat Widodo yakin bahwa keberadaan Dompet Dhuafa di masyarakat sangat besar dan berarti. Begitupun pikirnya, jika ia terus berada di Dompet Dhuafa.
Nilai-Nilai dan Prinsip Lembaga yang Sesuai dengan Diri
“Sejak tahun 2012 saya bergabung, saya merasakan ada kesesuaian prinsip yang selama ini saya pegang dalam kehidupan, yakni dalam bekerja harus memenuhi kecerdasan, kreatif dan kebaikan. Dengan kecerdasan, seseorang mampu menciptakan sebuah kreatifitas yang tentunya kreatif dalam melakukan sesuatu sebelum ditegur, yang akan menghasilkan sebuah kebaikan. Ketiga komponen tersebut saya temukan di Dompet Dhuafa. Hal tersebut membuat saya lantas tertarik dan terus bertahan disini,” ungkap Widodo.
Bagi Widodo, sebuah kejutan tersendiri ketika bekerja di Dompet Dhuafa bahwa setiap mereka yang bekerja didalamnya, ada kewajiban untuk mengajak masyarakat agar melakukan kebaikan yang memberikan dampak sosial. Widodo pun menyampaikan tentang kebahagiaannya berada di Dompet Dhuafa, “Secara tidak sadar, kita pun akan semakin terbiasa untuk terus melakukan kebaikan. Disamping itu, kita diberikan ruang sekaligus di dukung untuk memenuhi kebutuhan dalam pengembangan diri, yang tidak saya dapatkan di pekerjaan sebelumnya.”
Disamping bekerja di Dompet Dhuafa, Widodo pun mencoba untuk menerapkan nilai-nilai dan prinsip yang ditanamkan lembaga dengan ikut memberikan manfaat pada lingkungan sosial dimana ia tinggal. Bersama dengan istrinya, ia mendirikan sebuah kelompok belajar anak-anak dengan nama “Cara Baik”. Hal ini ia lakukan karena ingin berkontribusi lebih pada masyarakat.
“Suatu saat kita akan menjadi pemimpin, ketika kita tidak menyiapkan bekal skill dan modal yang cukup. Bagaimana nasib generasi kedepan, jika kita tidak memperhatikannya? Mau tidak mau, tentunya akan berganti generasi,” ucapnya penuh semangat.
Widodo adalah salah satu pemuda Indonesia dengan semangat berkontribusi yang tinggi. Tak salah jika hingga kini ia terus berkarir di Dompet Dhuafa untuk mengembangkan prinsip dan nilai yang diyakininya. Tentunya ada banyak cerita pemuda Indonesia lainnya yang dapat menjadi inspirasi kita, karena di tangan pemuda lah nasib bangsa ini di masa depan.