JAKARTA — “Generasi millenials itu haus akan pengalaman dan mencari makna. Maka melalui pendekatan gaya hidup, cara berbagi akan menjadi lebih demokratif,” pungkas Managing Partner Inventure Indonesia, Yuswohady, membuka sesi awal gelaran Dompet Dhuafa bertajuk ‘Ngopi Cantik: Millenials, Lifestyle, dan Zakat’, pada Rabu (5/12/2018).
Ia juga mengatakan, kebaikan melalui gaya hidup tersebut, generasi millenials makin kaya, makin pintar, makin religius, dan makin memberi. Sebab, kesertaannya dengan pengalaman langsung, orang-orang pada generasi tersebut akan lebih percaya dan memaknainya.
Yuswohady dalam paparannya, mengakui, keberadaan Lazis kini menjadi penting untuk mencari pengalaman dan makna kebaikan bagi gaya hidup millennials. Gerakan ziswaf berupa cerita yang menginspirasi kuat, dapat mendukung pertumbuhan eksistensi dan keterikatan langsung dengan para pelakunya dan Lazis itu sendiri.
“Ungkapan saya menyebutnya, Dompet Dhuafa adalah salah satu ‘The New Cool and Find The Meaning’. Perkembangan era digital yang keren (yang mayoritas tumbuh) dari budaya barat, disatukan dengan kebaikan dalam keindahan Islam,” aku Yuswohady.
Menurutnya, Dompet Dhuafa adalah lembaga zakat pionir yang menjalankan apa yang memang seharusnya dilakukan pada perkembangan era digital zaman sekarang. Ia melihat jangkauan gerakan-gerakan kebaikan Dompet Dhuafa berupa gaya hidup Muslim yang inspiratif, melalui beragam kolaborasi yang dilakukan bersama banyak pihak terkait, dalam menebar manfaat.
Seiring dengan pernyataan tersebut, Bambang Suherman, selaku Direktur Mobilisasi ZIS Dompet Dhuafa, memperkuatnya dengan memaparkan aktivasi rangkaian program Dompet Dhuafa berupa canvassing O to O, canvassing movement (social experience), canvassing thematic, juga canvassing creative.
“Transaksi donasi adalah akibat dari sebuah aktivasi. Kini, aktivasi sebuah brand akan lebih mendukung dengan sifat jangka panjang. Dompet Dhuafa berikhtiar dalam menciptakan interaksi bahkan pengalaman agar masyarakat ikut merasakan. Tentunya langkah tersebut akan menumbuhkan sebuah ikatan,” terang Bambang Suherman.
Sebuah talkshow yang dikemas dengan konsep bincang santai tersebut, merupakan rangkaian tematik program Humanesia Dompet Dhuafa, diadakan di Bakso Boedjangan Cabang Pejaten, Jakarta Selatan. Dihadiri ratusan peserta dari berbagai lintas masyarakat, lembaga, dan corporate, bahkan puluhan blogger muda juga rekan-rekan media berpartisipasi. Turut membersamai, Rininta Syahrir (Business Development Digital Tokopedia) dan Fairuz A. Rafiq (Public Figure). (Dompet Dhuafa/Dhika Prabowo)