PALU, SULAWESI TENGAH — Di sejumlah titik, pencarian korban gempabumi dan tsunami terus dilakukan. Satu-persatu korban meninggal dunia terus ditemukan. Menurut data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga Minggu (7/10/2018) tercatat 1.763 jiwa berhasil dievakuasi, dan 1.755 jiwa sudah dimakamkan secara masal.
Namun di balik semua itu, ada sosok perempuan tangguh yang mendedikasikan dirinya sebagai relawan untuk memandikan jenazah. Ya, ia adalah Zaenab (60), perempuan yang merupakan korban selamat gempabumi dan tsunami yang melanda Sualwesi Tengah tersebut, sudah berhari-hari melakoni tugas sebagai bagian dari tim untuk memandikan jenazah.
“Sejak hari pertama, hampir setiap hari saya turut memandikan puluhan jenazah. Ya mau bagaimana lagi, kalau tidak membantu, siapa lagi?Bahkan pernah saya hampir pingsan saat memandikan jenazah. Karena ya kondisi saya menahan lapar, kan bantuan makanan juga belum aktif datang. Sudah kondisi korban begini, perut kosong, pastilah berasa mau pingsan. Tapi tidak apalah, ini untuk membantu sesama juga,” ucap Zaenab (60), saat ditemui oleh aktivis kemanusiaan Dompet Dhuafa untuk gempabumi dan tsunami Sulawesi Tengah.
Ia juga menambahkan bahwa bantuan logistik terkadang masih tersendat untuk masuk ke Kota Palu. Padahal kebutuhan sehari-hari harus terus terpenuhi. Khususnya kebutuhan makanan dan minuman yang menjadi asupan utama para pengungsi.
Kondisi di Palu, Donggala, dan Sigi, serta Sulawesi Tengah pada umumnya, patut menjadi salah satu perhatian utama kita. Di tengah bencana, mereka mengharap uluran tangan kita. Mari, untuk meringankan duka saudara sesama di Sulawesi Tengah, bergabunglah dengan Dompet Dhuafa melalui donasi kemanusiaan #LoveSulawesi di rekening 340.350.666.5 (BNI Syariah), 237.304.7171 (BCA), 101.000.647.5733 (Mandiri), a.n Yayasan Dompet Dhuafa Republika. Mari kita bentangkan kebaikan untuk meringankan duka sesama yang tengah tertimpa bencana gempabumi dan tsunami. (Dompet Dhuafa/Taufan YN)