ACEH — Lembaga-lembaga zakat dari lima benua bertandang ke Aceh untuk menghadiri seminar yang bertajuk “Membangun Standar Internasional Manajemen Zakat”. Lembaga-lembaga zakat yang hadir tersebut tergabung dalam World Zakat Forum (WZF). Forum yang lahir pada tahun 2010 itu beranggotakan 40 lembaga dari 16 negara.
Dalam seminar yang digelar di Hotel Hermes Pallace, Banda Aceh, Nangroe Aceh Darusalam itu membahas standar zakat dunia yang nantinya akan menjadi landasan bagi manajemen zakat dunia. Dengan lahirnya standar manajemen zakat dunia, diharapkan dapat meningkatkan performa pengelolaan zakat sedunia.
Seminar yang dilangsungkan selama dua hari itu mengundang pembicara dan peserta dari berbagai negara, seperti India, Malaysia, Afrika Selatan, Bosnia, Jordania, Bangladesh, Saudi Arabia, Turki, Tanzania, dan Indonesia. Sebagai lembaga zakat yang konsisten dalam menangani masalah kemanusiaan, Dompet Dhuafa turut hadir dalam forum internasional tersebut.
Ahmad Juwaini, Presiden Direktur Dompet Dhuafa yang juga menjadi Sekretaris Jendral World Zakat Forum berharap agar seminar tersebut dapat dimanfaatkan oleh tokoh zakat Indonesia yang berada di wilayah Aceh. “Ini merupakan kesempatan besar bagi para tokoh zakat yang ingin hadir untuk lebih meningkatkan pengetahuan mengenai pengelolaan zakat dunia,” jelas Ahmad, Selasa (9/6).
Selain itu, Ahmad juga berharap gagasan standar zakat internasional akan menjadi bola salju dan dapat dipakai oleh lembaga zakat di seluruh dunia. “WZF akan berupaya meningkatkan dampak pengelolaan zakat bagi usaha pengentasan kemiskinan dunia,” ungkap Ahmad.
Seminar yang didukung oleh Pemerintah Kota Banda Aceh ini pun akan menggandeng para peserta seminar untuk berpelesir ke berbagai lokasi pariwisata Islam di Banda Aceh. Illiza Sa’aduddin, Walikota Aceh, mendukung penuh upaya seminar zakat dunia ini sebagai bagian dari program pariwisata Islam yang digagasnya. “Banda Aceh senantiasa akan terus menerus mendorong berbagai event dan kegiatan untuk mengembangkan pembangunan Banda Aceh melalui pariwisata Islam,” jelas Illiza. (Dompet Dhuafa/Gita)