BOGOR — Tabligh Akbar dalam rangka memperingati lahirnya Nabi Muhammad SAW merupakan puncak dari rangkaian Zona Madina Festival. Gelaran tersebut diselenggarakan oleh lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa selama tiga hari, mulai tanggal 16-18 Desember 2016 di Zona Madina, Parung, Bogor.
Ribuan jamaah yang hadir memadati ruangan Masjid Al-Madina yang dibangun di atas tanah wakaf. Pencaramah pada tabligh akbar ini adalah K.H. Didin Hafidhuddin, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Habib Bahar Bin Ali Bin Smith, Pimpinan Majelis Pembela Rasulullah SAW.
Didin Hafidhuddin mengajak kepada masyarakat untuk selalu berbondong-bondong ke Masjid menghadiri shalat jamaah, majelis taklim dan kegiatan keislaman lainnya. “Semoga Masjid Al-Madinah yang dibangun di tanah wakaf ini seperti kota Madinah yang dibangun oleh Rasulullah SAW sebagai pusat peradaban umat Islam,” terangnya.
Sedangkan Habib Bahar menyampaikan, bahwa Nabi Muhammad SAW lahir tepat pada sepertiga malam 12 Robiul Awal. Sehingga waktu sepertiga malam menjadi waktu yang istijabah (mudah dikabulkan) bagi umat Islam untuk berdoa kepada Allah SWT.
“Semua benda di muka bumi seperti langit, bumi dan isinya, seperti batu, buah-buahan, hewan, gunung, lautan dan lainnya semuanya berdoa atas kelahiran Nabi Muhammad SAW,” ujar Habib yang dikenal dengan panggilan Habib Bule.
Selain memperingati maulid nabi, sebelumnya Masjid Al-Madina telah mengadakan Festival Kreativitas Remaja Masjid yang dikemas dengan lomba Marawis, Hifdzil Quran, Tilawah Quran, Kaligrafi dan Cerdas Cermat Al-Quran. Kompetisi ini diikuti oleh anggota remaja Masjid, rohis dari sekolah SMP dan SMA Se-Jabodetabek.
Ustadz Ahmad Fauzi Qosim, ketua DKM Masjid Al-Madinah menerangkan bahwa pada bulan Desember (2016) ini ingin mengadakan Youth Muslim Summit, “kita ingin mencoba membuat Masjid sebagai central of excellent, dan yang menjadi segmentasi sasaran dakwahnya adalah generasi muda saat ini. Karena dengan maraknya media sosial para remaja khususnya yang sudah mengalami dekadensi moral. Untuk itu, kita ingin melihat remaja lebih dekat dengan Masjid dan menjadi syiarnya anak-anak dan juga orang tua,” imbuhnya. (Dompet Dhuafa/Khoir)