Antisipasi Kekeringan, Dompet Dhuafa Jatim Gulirkan Sumur Wakaf untuk Warga Pacitan

PACITAN, JAWA TIMUR — Air merupakan elemen penting dalam kehidupan manusia, akan tetapi beberapa wilayah terutama di Indonesia masih kesulitan mendapatkan sumber air. Melalui program Sumur Wakaf, Dompet Dhuafa Jawa Timur berupaya coba menghadirkan sumber kehidupan tersebut di wilayah yang dilanda kekeringan.

Seperti yang dilakukan kali ini di Dusun Gareng Kidul, Desa Hadiluwih, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan. Berkat donasi yang diberikan oleh para donatur dan bantuan dari masyarakat sekitar, Dompet Dhuafa menghadirkan Sumur Wakaf untuk masyarakat setempat.

Meskipun dalam suasana pandemi, pada Kamis (19/8/2021), serah terima Sumur Wakaf tetap bergulir dengan menerapkan protokol kesehatan, dihadiri oleh para tokoh masyarakat beserta warga sekitar. Kholid Abdillah selaku Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jawa Timur, dalam sambutannya menjelaskan bahwa, agenda penyerahan Sumur Wakaf ini adalah bentuk nyata Dompet Dhuafa untuk meyalurkan amanah dari para donatur bagi masyarakat membutuhkan.

“Penyaluran Sumur Wakaf ini merupakan bentuk komitmen Dompet Dhuafa untuk menjaga amanah dari para donatur melalui program untuk masyarakat. Aset terbaik yang selama ini kami miliki adalah kepercayaan dan kami akan terus menjaga hal itu,” jelas Kholid.

Selanjutnya Kholid juga menyampaikan harapannya semoga Sumur Wakaf ini tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat Dusun Gareng Kidul tetapi bisa mencakup seluruh wilayah Kecamatan Ngadirojo. “Sumur ini harus bermanfaat seluas-luasnya tidak hanya di desa ini tetapi bisa mencakup Kecamatan Ngadirojo, semakin jauh manfaat yang diberikan sumur ini semakin luas pula keberkahan yang disebarkan terutama untuk kamu dhuafa,” sambungnya.

Dalam sambutan singkatnya mewakili tokoh masyarakat, Wibowo (36 th) mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Sumur Wakaf yang diberikan untuk warganya sangat bermanfaat sekali, air merupakan kebutuhan utama bagi warga kata beliau. Utamanya saat kekeringan Sumur yang diwakafkan akan menjadi titik pusat utama pengambilan air bagi warga.

“Saya mewakili masyarakat disini mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak Dompet Dhuafa yang sudah memperhatikan kebutuhan masyarakat tentang kebutuhan sumber air. Saat musim kemarau tiba, masyarakat kesulitan air dan sumur ini akan menjadi sumber mata air utama bagi seluruh penduduk,” ujar Wibowo.

Wilayah Pacitan secara geografis 85 % merupakan wilayah perbukitan, dengan kondisi tanah yang dominan batu maka saat musim kemarau akan jadi masalah bagi masyarakat tentang kondisi airnya. Kondisi ini sama persis seperti yang dialami oleh warga Arjosari, Ngadirejo dan Tulakan. Saat ini para warga untuk memperoleh air bersih harus menggunakan jerigen. Pun yang dibawa hanya untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti minum dan memasak. Hal inilah yang mendasari Dompet Dhuafa bersama jejaring mengajak para donatur terus berupaya untuk memberikan kemanfaatan kepada warga yang membutuhkan. (Dompet Dhuafa / Jawa Timur / Arlen)