Borong Dagangan Osih, Hamil Tua dan Suami Kena PHK Akibat Pandemi

DEPOK, JAWA BARAT — “Berasa banget, lah. Suami kena PHK pas saya lagi hamil anak ketiga. Pemasukan sekarang sepi, mas, kisaran Rp20-50ribu perhari. Tapi dinikmati dan disyukuri saja. Banyak yang terdampak bukan hanya saya, terus semangati diri,” aku Osih Sumarni (34), sembari mengoleskan selai di sebuah roti yang akan dibakarnya.

Ya, seorang Osih dituntut lebih tangguh menghadapi realita. Pasca sang suami di PHK pada tahun 2020 lalu akibat pandemi, kini Osih turut berjuang bersama sang suami untuk melengkapi kebutuhan hidup sehari-hari.

Sebagai ibu rumah tangga yang memiliki 3 orang anak, Osih turut menggelar lapak dagangan di teras rumahnya, Gang Bunga, Kemiri IV, RT 01/RW 13, Jl. Arief Rahman Hakim, Beji. Ditemuinya disana, Osih sedang melayani beberapa pembelinya. Ya, sembari merawat sang anak yang masing-masing berusia 9 tahun, 3 tahun dan 1 tahun.

“Sebelum pandemi saya belum jualan. Saya berjualan sejak suami di PHK tahun 2020 kemarin. Dulu dia (suami) Security, sekarang suami ikut Ojek Online, berangkat jam 9 pagi, pulang jam 11 malam,” tambah Osih.

Berdagang makanan ringan untuk jajanan anak-anak seperti Roti Bakar, Mie Goreng, Pop Ice, Sosis dan Kentang Goreng, Osih mengaku mendapatkan pemasukan sekitar Rp250.000 – Rp300.000 perhari. Tapi belakangan, dagangannya sepi peminat, hanya sekitar Rp20.000 – Rp50.000 perhari, terlebih akibat dampak PPKM.

“Jajanan gini jual dari harga Rp1.000 sampai Rp5.000 aja. Buka dari jam 12 siang, sampai jam 6 sore. Gak lama-lama karena ngurus anak-anak, mas. Ada bayi juga. Pembeli kebanyakan anak-anak, karena di depan rumah itu masjid, anak-anak banyak kegiatan mengaji terutama siang atau sore hari,” ungkap Osih.

Namun ia juga mengungkapkan, dengan berdagang dan semua yang dialaminya, ia mengambil hikmahnya. Osih melihat ada peluang baru dalam keadaan mendesak jika kita terus berusaha.

Sore itu, Jum’at (10/12/2021), Tim Dompet Dhuafa menyambangi kediaman Osih dengan maksud menggulirkan amanah para Donatur baik melalui bantuan program ‘Borong Dagangan’ untuk para pelaku UMKM terdampak pandemi. Sesampainya di kediaman Osih, salah satu tim Dompet Dhuafa hanya datang dan mengaku sebagai pembeli jajanan tersebut. Kemudian dalam prosesnya, memberi kejutan dengan memborong daganan Osih.

“Tadi kaget banget, jajannya cuma Rp12.000 tapi dibayar lebih. Saya malah jadi panik khawatir itu orang iseng atau jahat. Ternyata beneran, alhamdulillah. Setelah diborong, jajanan dibagi-bagikan kepada anak-anak sekitar. Terima kasih Donatur Dompet Dhuafa,” sebut Osih. (Dompet Dhuafa / Dhika Prabowo)