Relawan Mengajar, Dompet Dhuafa Pendidikan Ajak Anak-anak Pengungsi Candipuro Bermain Sambil Belajar

LUMAJANG, JAWA TIMUR — Relawan Mengajar sebagai salah satu Klaster Bencana Semeru yang menjadi aksi respon oleh Dompet Dhuafa, mengajak anak-anak pengungsi untuk bermain dan belajar. Kali ini, tim Relawan Mengajar Dompet Dhuafa hadir di pengungsian Tenda Belajar Desa Kebun Deli, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, pada Jumat (24/12/2021).

Empat pengajar yaitu Siska, Yustia, Nita dan Binti menyisipkan keseruan bermain dengan menggelar lembaran besar bergambar ular tangga, lengkap dengan dadunya. Secara bergantian, sebanyak 36 anak di pengungsian ini memainkan ular tangga dengan pion yang langsung diperankan oleh masing-masing anak. Setiap kotak ular-tangga mengarahkan para pemainnya untuk melakukan hal-hal yang berkaitan dengan kebaikan dan kemanusiaan.

Di samping itu, aksi penyediaan makanan sehat yaitu Corner Gizi (COZI) Dompet Dhuafa juga hadir untuk mensuplai gizi anak-anak pengungsi.

Siska Mumtaz selaku PIC pada aksi tersebut mengatakan, pada kegiatan ini, tim respon Dompet Dhuafa Pendidikan di Candipuro ingin mengajak anak-anak Desa Kebun Deli untuk berceria dengan belajar sambil bermain bersama. Secara spesifik, aksi yang dilakukan adalah dengan melakukan pembiasaan literasi membaca kepada anak-anak selama 15-20 menit, kemudian berhitung, membuat Surat cinta untuk Ibu, dan berkreasi dgn kertas lipat. Kemudian dilanjutkan dengan bermain ular tangga.

“Aksi ini terus kami lakukan setiap harinya di beberapa titik-titik pengungsian. Mudah-mudahan upaya kami ini dapat membangun meringankan beban mental para penyintas terutama anak-anak serta mengembalikan keceriaan mereka,” ucapnya.

Yudistira Gilang Pratama, salah satu anak kelas 6 SD yang ikut pada aksi ini menceritakan curahan hatinya kepada kakak-kakak Relawan Mengajar. Ia mengaku sudah mulai bosan di tempat pengungsian. Ia mulai merindukan suasana rumahnya yang dulu. Teman-teman bermainnya pun sudah berpencar ke titik-titik pengungsian yang lain.

“Waktu itu lagi main bola sama temen temen. Trus dipanggil sama pak kampung suruh persiapan suruh berangkat ke atas jembatan. Di sini kemaren kena asap dan debu semua. Sama pak RT disuruh pakai masker semua. Di sini ngungsinya ga enaknya temen-temen banyak mencar,” ceritanya. (Dompet Dhuafa / Muthohar)