Apa Saja Amalan yang Dikerjakan Nabi Muhammad Saw di Bulan Ramadan?

amalan-nabi-muhammad

Ramadan adalah bulan mulia, bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat Muslim di seluruh dunia. Pasalnya, di bulan ini semua pahala perbuatan baik akan dilipatgandakan oleh Allah Swt. Selain itu, ada pula amalan-amalan khusus yang hanya bisa dilakukan selama bulan Ramadan, seperti salat sunah tarawih, zakat fitrah, dan sebagainya. Namun bagaimana dengan Rasulullah, apa saja amalan yang dikerjakan Nabi Muhammad Saw di bulan Ramadan? Berikut pembahasan lengkap amalan-amalan yang dikerjakan Rasulullah Saw selama bulan bulan Ramadan yang dapat kita teladani.

9 Amalan Nabi Muhammad Saw di Bulan Ramadan

Salah satu kebiasaan Nabi Muhammad Saw menjelang Bulan Ramadan adalah beliau tidak akan memulai puasanya jika belum benar-benar melihat hilal atau belum mendapatkan berita dari orang yang ia percayai terkait kemunculan hilal. Lantas saat bulan suci sudah tiba, apa saja amalan yang dilakukan Nabi Muhammad Saw selama Bulan Ramadan berlangsung?

  1. Sahur di Akhir Waktu, Menyegerakan Berbuka

    Rasulullah menganjurkan pada umatnya untuk mengakhirkan sahur, mendekati waktu Subuh dan menyegerakan berbuka atau segera membatalkan puasa apabila telah tiba waktunya. Anjuran ini tertuang dalam sejumlah hadis, salah satunya hadis riwayat Ahmad yang berbunyi: “Umatku berada dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur.”

    Hadis lain yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad Saw selalu menyegerakan berbuka adalah hadis dari Aisyah RA.

    “Aisyah radhiyallahu ‘anhu bertanya: “Siapa yang menyegerakan berbuka dan menyegerakan salat?” Kami menjawab: “Abdullah bin Mas’ud.” Ia berkata: “Demikian juga yang dilakukan Rasulullah Saw.” (HR Muslim)

    Baca juga: Sederet Hikmah Puasa Ramadan: Derajat Terangkat, Kemudaratan Teredam

    ibadah-puasa-ramadan

    Sementara itu, maksud dari mengakhirkan sahur Menurut Abu Bakar Al-Kalabadzi, yakni makan sahur di sepertiga malam terakhir.

    “Nabi Saw pernah ditanya, ‘Malam apa yang paling didengar (doa)?’, ‘Sepertiga terakhir malam,’ tegas Nabi Saw. Dalam hadis lain, Nabi Saw berkata, ‘Mengakhirkan sahur ialah bagian dari fitrah.’ Kemungkinan yang dimaksud mengakhirkan sahur di sini ialah mengerjakannya di sepertiga terakhir malam. Karena pada waktu itu doa, ampunan, dan hajat dikabulkan Allah Swt.” (Kitab Bahrul Fawaid)

  2. Tidak Melewatkan Sahur

    Selain menganjurkan untuk mengakhirkan sahur, Rasulullah Saw juga menganjurkan umatnya agar tidak melwatkan sahur. Mengapa demikian? Karena kata Rasul, di dalam sahur terdapat keberkahan dan Allah beserta malakait-malaikat-Nya berselawat kepada orang-orang yang tidak meninggalkan sahurnya, seperti yang dikatakan hadis berikut:

    “Makan sahurlah kalian karena dalam makan sahur terdapat keberkahan.” (HR. Bukhari Muslim)

    “Makan sahur adalah makan penuh berkah. Janganlah kalian meninggalkannya walau dengan seteguk air karena Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang yang makan sahur.” (HR. Ahmad)

    Baca juga: Ramadan Menghitung Hari, Persiapkan 4 Hal Ini Sebelum Puasa

    sahur-dompet-dhuafa
    Dompet Dhuafa mendistribusikan Sahur Berkah untuk tenaga kesehatan.

    Selain dua keutamaan di atas, sahur menjadi kegiatan penting dalam puasa Ramadan. Sebab, sahur menjadi pembeda antara puasa yang dijalankan umat Muslim dengan puasa yang dilakukan oleh umat agama lain.

    “Dari Amru bin al-‘Ash, Rasulullah Saw bersabda, “Beda antara puasa kita dengan puasa ahli kitab adalah makan sahur.” (HR Muslim)

  3. Sedikit Tidur, Banyak Istigfar

    Selama bulan Ramadan, Rasulullah Saw mengurangi waktu tidurnya di malam hari dan memperbanyak beribadah, termasuk memohon ampunan kepada Allah atau beristigfar. Hal ini disebutkan dalam Al-Quran ayat Az-Zariyat 17 dan 18.

    “Mereka (orang-orang yang bertakwa) sedikit sekali tidur pada waktu malam; dan pada akhir malam mereka memohon ampunan (kepada Allah).” (QS Az-Zariyat: 17-18)

  4. Menjaga Lisan

    Selain ibadah-ibadah konkret, Nabi Muhammad Saw juga melakukan amalan yang tidak tampak oleh pandangan, yakni menjaga lisannya agar tidak mengeluarkan kata-kata tak pantas. Namun memang pada dasarnya, Rasulullah Saw adalah makhluk yang mulia, sehingga apa pun yang dilakukan dan keluar dari lisannya, semua baik. Hal ini tentu saja perlu dicontoh oleh umat Muslim, salah satu caranya dilatih dengan berpuasa.

    Baca juga: Hidup Sehat dengan Jalankan 5 Amalan Sunnah Rasulullah SAW

    “Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dia berkata, Rasulullah Saw bersabda: “Allah Swt berfirman (Hadis Qudsi): Setiap amal anak cucu Adam adalah untuknya, kecuali puasa, itu untuk-Ku, dan Aku yang akan membalasnya. Puasa itu perisai (benteng). Apabila kalian berpuasa maka janganlah berkata kotor dan bersuara keras (berteriak-teriak). Kalau ada yang mengajak bertengkar atau berdebat maka katakanlah: Aku sedang puasa.” (HR Bukhari 1904)

  5. Berusaha Tidak Batal Puasa Meski Sedang Safar

    Amalan sunah Rasulullah Saw di Bulan Ramadan selanjutnya yakni berusaha menyelesaikan ibadah puasa meski sedang dalam perjalanan jauh. Hal ini tertuang dalam hadis riwayat Bukhari nomor 1943 yang berbunyi:

    “Dari Aisyah radhiyallahu ‘anhu, Hamzah bin Amru al-Aslami bertanya pada Nabi Muhammad Saw: “Apakah sebaiknya aku berpuasa dalam safar?” Hamzah adalah seorang yang hobi berpuasa. Nabi Saw menjawab: “Kalau mau silakan berpuasa, kalau mau silakan tidak berpuasa”.”

  6. Memperbanyak Sedekah

    Di luar Bulan Ramadan, sedekah menjadi salah satu amalan yang dianjurkan, karena sedekah membersihkan harta kita serta melembutkan hati. Namun, di Bulan Ramadan amalan sedekah menjadi lebih istimewa, karena akan dilipatgandakan. Seperti halnya Rasulullah Saw yang tidak pernah melewatkan sedekah di Bulan Ramadan, seperti yang dikatakan hadis berikut:

    “Yazid berkata: “Abu al-Khair, tak pernah satu hari pun berlalu melainkan dia pasti bersedekah, walaupun hanya sepotong kue atau sebutir bawang dan semisalnya.” (HR Ahmad)

    Baca Juga : 6 Keutamaan Sedekah Membuat Ringan Hati untuk Saling Tolong Menolong 

  7. Memperbanyak Doa

    Memperbanyak doa di Bulan Ramadan menjadi salah satu amalan yang dianjurkan, sebab doa-doa orang yang berpuasa tidak akan didengar dan dikabulkan oleh Allah Swt.

    “Tiga doa yang tidak akan ditolak, yaitu doa orang tua, doa orang berpuasa, dan doa musafir.” (HR Baihaqi)

  8. Berbuka dengan Kurma

    Rasulullah Saw selalu berbuka dengan kurma, apabila beliau memilikinya. Kurma dipilih karena di masa dan tempat Rasulullah Saw tinggal, buah kurma sangat melimpah ruah.

    “Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: “Rasulullah Saw biasa berbuka dengan rutab (kurma muda/basah) sebelum salat Magrib. Kalau tidak ada rutab maka beliau berbuka dengan tamar (kurma kering). Kalau tidak ada maka beliau berbuka dengan minum beberapa teguk air.”

  9. Memberi Sajian Berbuka bagi Orang yang Puasa

    Rasulullah Saw kerap memberi hidangan berbuka bagi mereka yang berpuasa di Bulan Ramadan. Amalan ini bisa membuat seseorang mendapat pahala, sama seperti orang yang berpuasa.

    “Dari Zaid bin Khalid al-Juhani dia berkata, Rasulullah Saw bersabda: “Siapa yang membukakan (memberikan perbukaan) orang yang berpuasa, maka dia akan mendapatkan pahala puasanya tanpa mengurangi pahala orang itu sedikitpun.” (HR Tirimidzi 807)

Itulah 9 amalan Nabi Muhammad selama bulan Ramadan yang dapat kita contoh sebagai ummatnya. Semoga dengan ini kita senantiasa meneladani dan mengikuti ajaran Rasul, kelak kita mendapat syafaat Beliau di Yaumul Akhir. Aamiin. Shalawat serta salam mari terus kita haturkan kepada Beliau hingga akhir hayat.

Berbagi Buka Puasa Ramadan