Kampung Ternak Nusantara: Memberdayakan dan Memandirikan Peternak Lokal

TANGERANG SELATAN — Sebagai lembaga nirlaba yang setia mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa, Dompet Dhuafa terus hadir mengembangkan berbagai jenis program dan jejaring di hampir seluruh lini. Salah satu programnya adalah Kampung Ternak Nusantara (KTN). Jejaring yang lahir pada 1 Juni 2005 ini bertugas untuk mengembangkan program peternakan berbasis pada peternakan rakyat (mustahik peternak). Namun, embrio KTN terbentuk ketika Dompet Dhuafa memulai program penyebaran hewan kurban ke wilayah-wilayah miskin di Indonesia pada 1994 yang bernama Tebar Hewan Kurban (THK) (dahulu Tebar 999 Hewan Kurban).

KTN merupakan program Dompet Dhuafa  yang konsen dibidang pemberdayaan peternak.  Sebelum bergulirnya pemberdayaan peternak, THK untuk menyediakan hewan kurban harus membeli hewan ternak dari peternak luar. Setelah hadirnya pemberdayaan, aliran hewan kurban THK langsung dari para peternak pemberdayaan binaan KTN. Hal ini juga karena ada keinginan dari para pendiri Dompet Dhuafa untuk menyediakan ternak sendiri.

Hadirnya Ternak Domba Sehat (TDS) di Cisalopa dengan pengembangan bibit domba Garut dengan sistem terpusat yang pada akhirnya mengalami perubahan sistem yang tadinya terpusat menjadi Village Breeding System (VBS) atau sistem breeding di masyarakat. Itu menjadi salah satu gelombang pemberdayaan disektor peternakan yang terus bergulir hingga saat ini.

“Dengan sistem pemberdayaan dan adanya pendampingan, kita menempatkan satu orang pendamping untuk belajar bersama dengan peternak. Sehingga dapat menjadi penghubung antara peternak dan pengelola pemberdayaan dalam menjalankan proses perbaikan,” kata Achmad Salman Farisy, SPV Program Kampung Ternak Nusantara.

Hal tersebut tidak lain karena misi KTN adalah menumbuh kembangkan entitas dan iklim sosial entrepreneurship dalam komunitas peternakan rakyat. Selain itu juga meningkatkan kualitas kesejahteraan peternak, membangun jaringan  peternakan rakyat yang terbaik di Indonesia. Menyelenggarakan bisnis peternakan dan turunannya untuk menghadirkan profit, pertumbuhan, berkesinambungan dan berkah bagi peternak dhuafa. Sehingga dapat menikmati hasilnya, yaitu terwujudnya kemandirian lembaga melalui penyelenggaraan bisnis peternakan dan turunannya yang profit, tumbuh, berkesinambungan dan berkah.

KTN pun rutin memberikan  pelatihan peternakan bagi perorangan atau lembaga yang tertarik memberikan pembekalan usaha keterampilan kepada anggotanya. Baik pemula atau yang sedang menjalani usaha peternakan sapi, domba, atau kambing dapat mengikutinya. Dengan harapan peternak yang mengikuti pelatihan memiliki kemampuan manajemen dan keterampilan teknis dalam mengelola peternakannya.

KTN juga mempunyai program  Bank Ternak untuk mempermudah sektor permodalan bagi para peternak. Bank Ternak menjadi lembaga mediasi penyedia modal ternak bagi para peternak di daerah. Saat ini Bank Ternak hadir di tiga wilayah, yaitu Muara Gembong Bekasi, Cirebon, dan Banyuwangi, dengan nasabah lebih dari 300 peternak.

Tebar Hewan Kurban (THK) adalah upaya untuk memasarkan hewan ternak dari para peternak lokal. Program yang menjadi puncak panen bagi peternak ini menyebarkan hewan kurban ke seluruh pelosok tanah air. Dengan tujuan agar daging kurban tidak menumpuk di kota-kota besar saja. Sebanyak 75% pasokan hewan ternak THK disediakan dari KTN, sedangkan sisanya dari non-pemberdayaan.

“Hingga saat ini program KTN Dompet Dhuafa telah menyasar di empat belas provinsi dan tiga puluh sembilan kabupaten atau kota di Indonesia. Ada 5.195 peternak yang telah dibina Kampung Ternak Dompet Dhuafa sejak 2005 hingga 2014 ini,” ujar Ajat Sudrajat, Manager Kampung Ternak Nusantara. (Dompet Dhuafa/Erni)