21 Tahun Dompet Dhuafa, Zakat Wujudkan Kesejahteraan Masyarakat

Senin,19 Juni 2013 menjadi hari bersejarah bagi Heri Hermansyah. Di usianya yang masih 37 saat itu, ia dinobatkan menjadi guru besar termuda Fakultas Teknik (FT) Universitas Indonesia (UI).

Mendapati puncak karir tertinggi dosen di usia muda tidak pernah terbayangkan oleh pria kelahiran Sukabumi, Jawa Barat ini. Bagi Heri, bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi saja sudah amat disyukuri. Pasalnya, secara ekonomi ia berasal keluarga yang terbilang kurang mampu.

Ayah Heri hanya lulusan SD dan mencari nafkah sebagai tukang kredit keliling. Kondisi tersebut membuat Heri mesti berjibaku saat kuliah lantaran tidak dapat sepenuhnya membiayai kuliah strata satu (S1) di UI.

“Awal-awal kuliah saya cari penghasilan dengan jadi guru les privat di salah satu lembaga pendidikan. Lumayan bisa membantu biaya hidup waktu kuliah,” kenang Master dan Doktor lulusan Departemen Teknik Kimia, Universitas Tohoku, Jepang ini.

Hingga pada tahun ketiga kuliah pada 1997, Heri mendapatkan beasiswa dari Dompet Dhuafa. Ia mendapatkan bantuan biaya bulanan hingga lulus.

“Saat itu namanya masih beasiswa Dompet Dhuafa. Saya dapat Rp 75 ribu per bulan. Kemudian tahun selanjutnya berganti menjadi beasiswa Best of The Best. Saat itu naik jadi Rp 150 ribu per bulan,” terang Heri.

Heri mengaku, beasiswa yang ia dapatkan dari Dompet Dhuafa amat membantu dalam proses pendidikannya. Ia pun berharap Dompet Dhuafa bisa terus memberikan beasiswa bagi seluruh anak negeri yang tidak mampu namun memiliki potensi untuk berkembang. “Sehingga mereka semua bisa mengalami mobilitas vertikal, tidak tergantung dengan pihak manapun,” ungkap mahasiswa berprestasi UI bidang penalaran tahun 1998 ini.

Heri merupakan satu dari 43.407 individu penerima manfaat program pendidikan Dompet Dhuafa. Program pendidikan yang semula hanya merupakan bantuan biaya pendidikan, sejak 2003 menitikberatkan pada kualitas yang tercermin pada pembangunan karakter dan optimalisasi potensi. Kualitas guru, siswa-mahasiswa, dan sekolah menjadi bagian penerima manfaat program pendidikan Dompet Dhuafa.

Sementara di bidang Ekonomi, Dompet Dhuafa telah memberdayakan lebih dari 14.450 kepala keluarga lewat program Pertanian, Peternakan, UKM, Industri Kreatif dan Pesisir, serta Mikro Finance berbasis syariah. Cakupan program menyasar 110 Desa/Kelurahan, 74 Kecamatan, 31 Kabupaten/Kota, dan 11 Provinsi di Indonesia.

Bidang kesehatan juga tidak luput dalam program Dompet Dhuafa. Layanan Kesehatan Cuma-Cuma dan Rumah Sehat Terpadu didirikan untuk melayani masyarakat kecil yang memiliki keterbatasan dana untuk berobat. Lebih dari satu juta jiwa menerima manfaat program kesehatan Dompet Dhuafa mencakup promotif, preventif, dan kuratif.

Presiden Direktur Dompet Dhuafa Ahmad Juwaini mengatakan, di usianya yang genap 21 tahun pada 2 Juli 2014 ini, Dompet Dhuafa berkomitmen untuk terus bekerja di tengah-tengah kaum dhuafa, di tengah masyarakat yang kekurangan untuk berjuang agar mewujudkan kesejahteraan mereka melalui pendayagunaan dana zakat, infak, sedekah dan wakaf (Ziswaf).

“Dompet Dhuafa harus terus menempatkan diri menjadi bagian dari masyarakat sebagai pemberdaya, sebagai pendamping, sebagai sahabat bagi semua masyarakat. melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan, mewujudkan suatu masyarakat yang lebih mandiri,” ujar Ahmad yang juga Sekjen World Zakat Forum untuk periode 2014-2017 ini.

Lebih lanjut Ahmad menjelaskan, Dompet Dhuafa juga harus memainkan peran, sebagai lembaga yang menginspirasi masyarakat dan terus meningkatkan grafik kebaikan di masyarakat.

Berbagai program yang bergulir menunjukkan bahwa dana zakat dapat memberikan pengaruh dan perubahan hidup seseorang agar lebih baik. Semua itu dapat terlaksana dengan baik berkat dukungan dana dari para donatur dan mitra serta pengelolaan organisasi yang profesional dan transparan.

Menapaki usia di dasawarsa ketiga, Dompet Dhuafa akan terus bekerja di tengah kaum dhuafa, merajut peradaban zakat mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Dompet Dhuafa senantiasa melayani agar hati yang peduli dapat berbagi untuk bantu sesama. (gie)