Bangkitkan Perekonomian, Budidaya Ikan Nila Jadi Solusi Kala Suami Kena PHK

PADANG, SUMATERA BARAT —  “Ikut dengan budidaya ikan Nila Dompet Dhuafa itu sangat membantu, sangat menolong dan jadi mata pencaharian juga. Karena pas banget, waktu itu ada Covid-19 dan bapak (suami) kena PHK,” aku Reni (48), salah seorang Penerima Manfaat dari program Kampuang Nila Dompet Dhuafa Cabang Singgalang.

Ditemuinya siang itu, Kamis (6/10/2022), ia terlihat sedang asyik memberikan pakan di pinggir kolam budidaya ikan Nila. Ia tebarkan pakan itu ke segala penjuru kolam agar merata. Sambil sesekali ia ungkapkan, melakukan budidaya ikan Nila, ia lakukan semenjak Dompet Dhuafa Singgalang hadir dan melahirkan program pemberdayaan ekonomi di Kampung Pinang RT 01/RW 01 Kelurahan Lambuang Bukik, Kecamatan Pauh, Kota Padang.

“Dulu aku dan bapak juga di ladang (bertani), jualan sayuran juga kalau Sabtu dan Minggu. Datang Dompet Dhuafa, gabunglah kami dengan program Kampuang Nila. Awalnya dalam 1 (satu) kelompok itu ada 5 (lima) orang, lalu berkembang jadi 10 orang. Sekarang masih 6 (enam) orang, karena yang 4 (empat) mulai berdiri sendiri,” ungkap ibu yang memiliki 5 (lima) anak tersebut.

Kisah Lain dari Singgalang: https://www.dompetdhuafa.org/cerita-nomek-petani-kopi-solok-binaan-dompet-dhuafa/

Sekali panen ikan Nila, jumlahnya bisa mencapai 300 Kg sampai 500 Kg. Itu dilakukan dalam waktu 5 bulan dengan kondisi air yang normal. Sebab, program Kampuang Nila di  Kampung Pinang, menggunakan air yang mengalir. Sedangkan kondisi air tidak normal merupakan keruh dikarenakan hujan terus-menerus, ataupun air mengalir kecil.

“Alhamdulillah, punya uang tambahan dan bantu bapak dalam penghasilan. Selama panen belum pernah merugi, panen paling sedikit itu paling gak, ya, balik modal,” aku Reni.

Baca Juga: https://www.dompetdhuafa.org/cerita-pejuang-kanker-manfaat-sehati-dari-shelter/

Bagi Reni, bergabung dalam Kelompok Nila Jaya Berkah dalam program Kampuang Nila sangatlah bermanfaat. Sembari mengisi aktivitas di rumah dan jualan sayuran, ia bisa turut membantu suaminya mendapatkan penghasilan tambahan, seiring meningkatnya kebutuhan harian keluarganya.

“Untung dari ikan ini uangnya disimpan. Apalagi nanti kalau anak saya yang sekarang kuliah di Aceh sudah wisuda, saya ingin dan harus datang kesana. Mudah-mudahan program Kampuang Nila ini berkembang. Terima kasih kepada para Donatur Dompet Dhuafa,” imbuhnya.

Program budidaya ikan Nila di Kampung Pinang telah diresmikan sejak tanggal 6 Februari 2020. Kala itu, Dompet Dhuafa Singgalang menggulirkan bantuan berupa bibit, pakan, serta pelatihan dan pengajian kelompok. Ya, Kelurahan Lambuang Bukik terkenal sebagai wilayah dengan usaha ikan Nila air deras, pun potensi ikan Nila yang cukup besar.

Baca Juga: https://www.dompetdhuafa.org/resmikan-dd-farm-rumah-gadang-dd-singgalang-bangkitkan-perekonomian-peternak-melalui-dana-zakat/

“Budidaya ikan Nila ini hadir untuk membantu meningkatkan perekonomian masyarakat, terutama warga Lambuang Bukik, dalam bentuk program ekonomi yang menyasar sebanyak 25 orang Penerima Manfaat. Untuk daerah Kampung Pinang ada 5 orang Penerima Manfaat dengan bantuan sejumlah 50 ribu bibit ikan Nila,” jelas Hadie Bandarian Syah selaku Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Singgalang. (Dompet Dhuafa / Dhika Prabowo)