Sederet Hikmah Puasa Ramadan: Derajat Terangkat, Kemudaratan Teredam

hikmah-puasa-ramadan

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,” kalimat ini tentu tidak asing di telinga umat Muslim, karena selalu menjadi pembuka bagi setiap aktivitas kita di mana pun berada. Kehadiran kalimat basmalah sebagai sebuah permulaan menandakan bahwa dari 99 asma-Nya, kasih dan sayang adalah hal pertama dan utama yang selalu diberikan Allah kepada manusia.

Hikmah Puasa Ramadan

Bentuk kasih sayang Allah pun berbagai rupa, salah satunya yakni perintah dan larangan yang diberikan oleh Allah Swt kepada umat-Nya. Bahkan saking besar kasih sayang-Nya, dalam setiap perintah dan larangan itu juga termuat hikmah atau manfaat bagi mereka yang menaatinya, termasuk dalam perintah Puasa Ramadan. Simak sederet hikmah Puasa Ramadan yang bisa dirasakan oleh umat Islam berikut ini.

Baca juga: Ramadan Menghitung Hari, Persiapkan 4 Hal Ini Sebelum Puasa

ibadah-puasa-ramadan

Puasa Sembuhkan Penyakit Lahir dan Batin

Sudah banyak kajian ilmiah yang menyatakan bahwa puasa dapat meningkatkan kesehatan badan atau lahiriah. Mulai dari menurunkan berat badan, menyehatkan jantung hingga mengurangi risiko munculnya kanker dalam tubuh. Bahkan dengan berpuasa kesehatan mental terjaga, karena puasa membantu menurunkan kadar hormon stres atau kortisol dan merangsang munculnya hormon endorfin yang baik untuk meredakan rasa cemas.

Dari sisi batin, seperti kita ketahui bahwa saat berpuasa kita menahan diri dari hawa nafsu. Selain itu, kita juga memperbanyak ibadah kepada Allah Swt melalui amalan-amalan yang hanya ada di bulan Ramadan. Apabila kita melakukan hal-hal tersebut dengan tulus dan hanya mengharap rida-Nya, batin kita pun akan lebih dekat dengan-Nya.

Manusia diciptakan dari tanah liat sebagai simbol kehinaan, namun juga terdiri dari ruh yang ditiupkan oleh Allah Swt. Maka apabila seorang manusia lebih dominan pengaruh tanah liatnya, maka ia akan cenderung berbuat yang rendah dan hina. Namun, jika ruh yang lebih dominan, maka ia akan mencapai kemuliaan yang tinggi. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt dalam Al-Quran yang berbunyi:

Baca juga: Inilah Sebaran Penerima Manfaat Ramadan 1443 H Dompet Dhuafa

“Sungguh Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-redahnya (neraka). Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh.” (QS. At-Tin: 4-6)

Puasa Meredam Gejolak Hawa Nafsu

Hawa nafsu menjadi salah satu musuh yang sulit untuk ditaklukan oleh manusia. Tak jarang, gejolak hawa nafsu mampu mendorong seseorang untuk berbuat asusila. Di masa ini, pergaulan bebas pun cenderung diwajarkan, padahal perilaku ini dapat memicu penyakit-penyakit menular yang merugikan manusia sendiri.

Dalam hal ini, puasa bisa menjadi terapi untuk membendung gejolak hawa nafsu termasuk nafsu syahwat dan mengendalikannya. Hal ini disebutkan oleh Rasulullah Saw dalam sebuah hadis di mana beliau menganjurkan pemuda-pemudi yang belum mampu menikah untuk berpuasa sebagai terapinya.

“Hai sekalian pemuda, barangsiapa di antara kalian sudah memiliki kemampuan, segeralah menikah, karena menikah dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang belum sanggup menikah, berpuasalah, karena puasa akan menjadi benteng baginya.” (HR Muttafaq Alaih)

Baca juga: 5 Manfaat Bulan Ramadan yang Muslim Wajib Ketahui

ibadah-puasa-ramadan

Puasa Memupuk Rasa Sabar

Dengan berpuasa, seseorang dapat memupuk rasa sabarnya. Bahkan tak hanya sabar, tapi ia juga dapat melatih keuletan dan kegigihannya dalam meraih sesuatu. Karena tidak mungkin seseorang bisa mencapai sesuatu jika tak ada kemauan yang besar dalam dirinya. Tidak mungkin seseorang dapat mencapai cita-citanya, tanpa rasa sabar yang besar untuk meraihnya. Tidak mungkin pula seseorang dapat menggapai kebaikan tanpa kesabaran untuk dapat meninggalkan keburukan dan maksiat.

Puasa Memunculkan Rasa Welas Asih

Selama berpuasa, umat Muslim dilatih untuk dapat merasakan apa yang dirasakan kaum fakir dan miskin. Puasa menjadi pelajaran penting bagi kita untuk bisa merasakan betapa menjadi lapar dan haus dalam waktu tertentu sangatlah tidak nyaman, apalagi mereka yang berkekurangan dan harus menahan lapar dan haus setiap harinya? Untuk itu, Ibn Al-Humam, seorang imam dari Mesir mengatakan bahwa dengan berpuasa seseorang akan merasakan betapa pedihnya lapar dan haus, maka saat itu ia sedang mengasah rasa kasih sayang dan menyayangi kepada kaum fakir dan miskin.

Puasa Meningkatkan Rasa Syukur

Selain memunculkan perasaan kasih sayang, puasa juga dapat mengasah rasa syukur, karena seseorang akan merasakan betapa berharganya karunia dan nikmat yang diberikan oleh-Nya. Saat rasa lapar dan haus mengganggu seseorang yang sedang berpuasa, di saat itulah ia juga merasakan betapa berharganya nikmat makan dan minum. Sebab, suatu nikmat akan terasa lebih berharga saat nikmat itu dicabut.

Baca juga: Manfaat Sedekah Ramadan dan Dampaknya Bagi Seorang Muslim

Puasa Menyucikan Jiwa

Bulan Ramadan adalah ajang untuk menyucikan jiwa. Orang-orang yang mampu menjalankan ibadah puasa dengan mendalaminya, menjaga ibadah-ibadah yang diperintahkan Allah, maka ia akan merasa lebih tenteram. Menurut Ketua Umum Rabithah Alawiyah Habib Zein bin Umar Smith, kesucian jiwa bersumber dari hati yang bersih dan ibadah puasa menjadi salah satu sarana untuk menyucikan jiwa.

“Ibadah puasa adalah salah satu sarana untuk menyucikan jiwa dengan amalan-amalan ubudiyah yang hanya diketahui oleh seorang hamba dan Allah SWT,” kata Habib Zein dikutip dari Republika.id.

Puasa Mengangkat Derajat Manusia

Hikmah yang terakhir dari ibadah puasa Ramadan adalah mengangkat derajat manusia menuju ketakwaan yang sejati. Pasalnya, saat berpuasa manusia melatih organ tubuh serta batinnya untuk meninggalkan perilaku yang tidak terpuji sekaligus mengasah ketakwaannya.