LEBAK — Kampung Cibogo, Desa Labanjaya, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Lebak, Banten, merupakan wilayah dengan jumlah bayi cukup banyak. Namun sayangnya, tidak banyak warga yang melek terhadap gizi makanan.
“Selain ASI ya makannya sama dengan kita, nasi tempe gitu,” terang Suhayati (39), sambil menggendong anaknya yang masih berumur tujuh bulan.
Dengan kondisi tersebut, bayi pun terancam terkena stunting. Karena kurangnya asupan gizi yang tepat. Begitu pula dengan orang dewasa. Kebanyakan warga berprofesi sebagai petani, sering memprioritaskan kuantitas nasi, dibanding komposisi gizi di menu makananya.
Hal tersebut yang melatarbelakangi kegiatan Charity ALSEACE 2019. Sebuah progam amal tahunan dari OSIS SMA Al-Azhar BSD, yang tahun ini bekerjasama dengan Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa. Program tersebut mengampanyekan gizi baik, di pelosok Banten. Kegiatan menyasar pada warga yang kebanyakan masih awam terhadap konsep gizi baik. Ketua OSIS SMA Al-Azhar, Wildan Risqi Alanda mengungkapkan, ide kegiatan tersebut adalah untuk mengentaskan gizi buruk generasi muda di pelosok.
“Ide dasar kita adalah, bagaimana bangsa ini maju apabila generasi penerusnya saja masih kekurangan gizi? Bahkan tidak sedikit yang gizi buruk. Oleh karena itu kita adakan kegiatan tersebut,” terang Wildan.
Bentuk sosialisasi gizi sehat yang dilakukan berupa pemanfaatan sumber gizi terdekat. Mengingat sebenarnya di Desa Labanjaya merupakan wilayah dengan keragaman hayati yang baik. Banyak tanaman dan satwa liar dapat menjadi sumber gizi. Hanya saja warga tidak mengetahuinya.
“Kita tanya ke warga, ternyata di sini banyak Betutut (semacam kerang). Jadi kita arahkan untuk mengolah Betutut menjadi salah satu sumber gizi,” terang Sarah Audy Harun, selaku PIC kegiatan tersebut.
Harapan dengan adanya kegiatan tersebut adalah memberikan edukasi berkelanjutan bagi warga Desa Labanjaya mengenai pengolahan gizi. Sehingga dapat memberikan efek jangka panjang bagi warga untuk lebih sadar terhadap gizi.
“Harapanya setelah kita berikan penyuluhan, dapat mengubah mindsite warga bahwa gizi itu tidak harus mahal, tidak melulu yang berupa daging. Namun memanfaatkan sumber yang ada di sekitar juga,” tambah Sarah.
Selain penyuluhan mengenai gizi baik, ALSEACE Charity 2019 juga menyalurkan 500 paket sembako sehat kepada warga sekitar. Anak-anak juga mendapat edukasi dengan cara yang menyenangkan, melalui kegiatan dongeng ceria. (Dompet Dhuafa/Zul)