?Andai Ini Kurban Terakhirku?

Berkurban menjadi salah satu bentuk beribadah kepada Allah SWT. Dengan syariat yang telah ditetapkan, umat Islam,  diharapkan  ibadah kurban mampu melanjutkan syiar di masa Nabi Ibrahim as yang mengajarkan kepada kita tentang arti sebuah pengorbanan.

Dari berkurban, kita meneladani keikhlasan seperti Nabi Ibrahim as. Saat itu, Nabi Ibrahim menuruti perintah Allah SWT untuk menyembelih putra tercintanya, Nabi Ismail as. Namun, lantaran Allah SWT melihat keikhlasan yang dilakukan nabi Ibrahim dalam menjalankan perintahNya, maka Allah SWT menggantikan nabi Ismail as dengan seekor domba. Tentu ini mengajarkan kepada kita bahwa, betapa keimanan kita sangat diuji dalam mengikhlaskan sesuatu yang berharga yang kita miliki untuk melaksanakan perintah Allah Swt.

Terkadang sulit bagi kita untuk ikhlas mengorbankan sesuatu yang kita miliki dan itu berharga. Namun, bila rasa cinta kita kepada Allah SWT lebih besar, melaksanakan ibadah kurban tidak akan pernah terlewati sedikitpun.

Oleh karenanya, Dompet Dhuafa, lembaga zakat yang bergerak memberdayakan kaum dhuafa mengajak masyarakat untuk tumbuh bersama menyukseskan program Tebar Hewan Kurban (THK) 1436 H/2015 ini. Dengan mengusung tema “Andai Ini Kurban Terakhirku”, pada gelaran kali ini, Dompet Dhuafa menargetkan sebanyak 22.000 hewan kurban siap didistribusikan  ke wilayah yang menjadi sasaran program.

“Dompet Dhuafa menargetkan 48 milyar untuk program  kurban  tahun ini. Semoga target tahun ini sesuai yang diharapkan, agar semakin banyak masyarakat khususnya dhuafa bisa merasakan nikmatnya daging kurban,” ujar Yuli Pujihardi, Direktur Eksekutif Dompet Dhuafa.

Endang Purwanti, Penanggungjawab Program THK Dompet Dhuafa menjelaskan, pendistribusian hewan kurban berupa domba, kambing, sapi, dan kerbau ini akan dilakukan di Daerah-daerah terpencil, rawan gizi, terbelakang, miskin dan derah  yang terkena bencana dan kerusuhan di seluruh Indonesia. Propinsi tersebut di antaranya, Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Selatan,  Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa  tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, Bali, Maluku,  Maluku Utara, Papua Barat, Papua Timur, NTT, NTB.

Tak hanya itu, lebih lanjut ia menuturkan, pendistribusian hewan kurban juga menjangkau ke luar negeri. Penyaluran Kurban Luar Negeri di daerah miskin dengan penduduk miskin minoritas, daerah konflik perang seperti Palestine dan Mindanao. Di Palestina sendiri, Dompet Dhuafa akan mendistribusikan hewan kurban berupa unta di wilayah yang mengalami konflik dengan Israel ini. 

“Daerah yang keadaannya ekonomi biasa saja tetapi masyarakatnya masih kurang  kesadarannya untuk berkurban, para jompo yang tidak mempunyai  keluarga dan panti asuhan, rencananya juga menjadi wilayah pendistribusian hewan kurban Dompet Dhuafa,” papar Endang.

Program THK dimulai sejak tahun 1994. Pada awalnya program ini bernama “Menebar 999 Hewan Kurban”. Sejak tahun 1998 berubah namanya menjadi Tebar Hewan Kurban. Cita-citanya sederhana, ingin membagi hewan kurban ke daerah-daerah terpencil, agar kelezatan daging kurban tidak hanya menumpuk pada masyarakat kota, khususnya Jakarta.

Terhitung sejak tahun 1994 sampai 2014, jumlah kurban yang berhasil dihimpun dan disistribusikan melalui THK sebanyak 152.441 ekor kambing/domba, 5.167 ekor sapi, 188.615 pekurban (orang yang berkurban).  Tahun 2014, daerah tebaran hewan kurban mencapai 4.155 desa, 375 kecamatan, 214 kabupaten, 33 propinsi, dan 3 negara.

Tentunya, masyarakat sangat berharap,  lembaga kemanusiaan seperti Dompet Dhuafa dapat menebar manfaat dengan melakukan pendistribusian hewan kurban secara merata kepada seluruh masyarakat yang membutuhkan. Dengan begitu, seluruh masyarakat mampu merasakan manfaat hari raya kurban dan ikut melaksanakan ibadah kurban, turut berlomba dalam sebuah kebaikan. (uyang)

 

“22 tahun Dompet Dhuafa Tumbuh Bersama, mari bergandeng tangan wujudkan kemandirian”