Antusias Warga Datangi Aksi Layanan Sehat

PALANGKARAYA — Kalimantan Tengah merupakan salahsatu provinsi terparah yang terpapar kabut asap selama tiga bulan terakhir. Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) bahkan mencapai level berbahaya. Kebakaran yang semakin meluas memperparah kepekatan kabut asap di sana. Menurut pantauan tim Dompet Dhuafa di lapangan, jarak pandang hanya berkisar lima hingga sepuluh meter.

Lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa pun turut membantu warga yang berada di sana. Pada Rabu (21/10) Dompet Dhuafa membuka kegiatan Aksi Layanan Sehat (ALS) yang berada di Desa Pilang, Kabupaten Pulang Pisau, Kecamatan Jabiren Raya, Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Lokasinya berjarak 150 Km dari jantung kota Palangkaraya atau sekitar satu setengah jam perjalanan (dengan kondisi kabut asap pekat). Ada dua dokter, satu relawan Dompet Dhuafa dan satu relawan lokal yang mendukung kegiatan ini.

Di Desa Pilang sendiri baru kali ini ada ALS, sejak tiga bulan di mana kabut asap mulai menyelimuti Kalimantan Tengah. Wajar saja ketika warga sangat antusias datang ke program tersebut. Sejak dibuka pukul sepuluh hingga dua belas siang. Ada sekitar 300 warga yang berobat ke ALS ini. ALS akan melayani masyarakat setempat hingga tiga hari kedepan.

“Saat ini warga paling membutuhkan oksigen,” ujar salah seorang personil Disaster Management Centre (DMC) Dompet Dhuafa di Kalimantan Tengah saat dihubungi via telepon pada Rabu (21/10). Ditambahkan olehnya, masih banyak warga yang belum menggunakan masker. Kalaupun ada, masker sekali pakai yang digunakannya.

Dompet Dhuafa sendiri, pada Rabu (21/10) telah memberangkatkan dua dokter untuk membantu kegiatan medis bersama DMC. Humairoh Anahdi, Manager Divisi Kesehatan Dompet Dhuafa, mengatakan respon asap di Kalimantan Tengah dari berbagai pegiat lingkungan dan kemanusiaan termasuk Dompet Dhuafa sudah tiga bulan berjalan. “Selama tiga bulan itu dokter pada kelelahan. Supply obat mulai menipi, sehingga perlu adanya pendistribusian obat tambahan. Persediaan masker pun juga mulai menipis,” tambahnya.

Dinas kesehatan setempat membuka pelayanan 24 jam. Namun perlu ada bantuan tenaga medis dari pihak luar. Jumlah pasien selama satu bulan terakhir meningkat tajam hingga lima kai lipat. Dompet Dhuafa sendiri memfokuskan pemberian bantuan untuk daerah Bukit Rawi, Kota Palangkaraya, dan Kabupaten Pulang Pisau. Di tiga tempat tersebut disediakan dua dokter untuk berdinas selama seminggu atau sepuluh hari. (Dompet Dhuafa/Erni)