Antusiasme Masyarakat Sumatera Barat Sambut Kak Sinyo

Suasana “Seminar Nasional: Cegah dan Tangkal Anak menjadi LGBT” bersama Kak Sinyo Egie, di Aula SMA N 1 Padang Panjang pada Kamis (18/2). Masyarakat sangat antusias mengikuti agenda seminar.

 

PADANG — “Ya Allah, masyarakat Minang antusiasmenya sungguh luar biasa, sampai-sampai panitia kewalahanan dengan jumlah peserta yang terus bertambah,” ungkapan syukur penuh ketakjuban yang terlontar dari Founder dan Konselor Yayasan Peduli Sahabat, Sinyo Egie, saat mengisi seminar di bumi Minang.

Kak Sinyo, begitu sapaan akrabnya, bekerjasama dengan Dompet Dhuafa Singgalang mengupas tuntas cara penangkalan dan pengobatan kasus LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender-red) yang isunya sedang marak di tengah masyarakat. Kedatangan Kak Sinyo ke Padang menghadiri agenda Seminar Nasional: Cegah dan Tangkal Anak menjadi LGBT.

“Fokusnya ke cara pendeteksian dini orientasi seksual anak semenjak dini. Termasuk bagaimana peran orangtua dalam menangkal anak terjerat dalam kasus LGBT,” tutur Kak Sinyo.

Dalam upaya transfer ilmu ini, Kak Sinyo rela menempuh perjalanan yang full agenda di beberapa kota di Sumatera Barat. Hari pertama mengadakan seminar di Payakumbuh pada Senin (16/2), Kak Sinyo sangat bersemangat melihat peserta yang melebihi ekspetasi dari target 200 orang. Mengantisipasi peserta yang masih belum dapat bergabung, akhirnya Kak Sinyo kembali mengisi materi pada hari yang sama di SDIT Madani Payakumbuh.

Beranjak ke Bukittinggi, Rabu(17/2), peserta juga tak kalah banyak, dari kemampuan ruang Balaikota berkapasitas 100 orang, peserta yang ikut berjumlah dua kali lipat. Begitupun di Padang Panjang, Kamis (18/2), Aula SMA N 1 Padang Panjang penuh sesak dengan 300 peserta yang rata-rata orangtua.

Sedangkan seminar akbarnya dilaksanakan di Padang, aula LKKS (BK3S) Sumbar, Jl. Pramuka No.10, STIE AKBP Padang. Dalam seminar akbar di Padang, agenda juga melibatkan Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno, dan Ketua TP PKK Padang, Harneli Bahar sebagai Keynote Speaker.

“Peserta membludak, sehingga kami mengantisipasi dengan ruangan berkapasitas lebih besar,” tutur panitia pelaksana, Karsini. Dari agenda ini, diharapkan lahirnya relawan-relawan konselor yang dapat berbagi ilmu seputar bahaya, pencegahan, dan penangkalan pengaruh LGBT semenjak dini kepada anak, bekerjasama dengan Yayasan Peduli Sahabat dibawah binaan Kak Sinyo.

“Karena sesungguhnya LGBT bukan faktor keturunan maupun Hak Asasi, melainkan penyakit dan tentu dapat disembuhkan,” pungkas Kak Sinyo. (Dompet Dhuafa Singgalang/Nisa)