Asa Adzan Berkumandang Kencang di Dusun Mbaglumbu Ponorogo (Bagian Dua)

PONOROGO, JAWA TIMUR — “Semakin majunya perkembangan zaman, yang dibutuhkan menurut kami juga ilmu agama. Akhlak itu harus dibentuk sedari dini. Kami berpikirnya, kalau tidak begitu, berarti anak-anak disini tidak belajar agama, lalu, generasi desa ini kelak bagaimana? Itu yang jadi semangat kami untuk Dusun Mbaglumbu,” aku Nurhadi, optimis.

Selaku Pengurus Muda Musholla Baitulrohman di Dusun Mbaglumbu, Nurhadi, bersama pengurus lainnya, pada tahun 2019, berkeinginan untuk memugar kembali Musholla andalan Dusun Mbaglumbu. Menjadikannya sebuah Masjid dengan maksud agar warga dapat beribadah lebih nyaman, memiliki pondasi bangunan yang lebih kuat, dan tentu lebih luas.

Hingga pada tahun 2020, warga Mbaglumbu kembali bergotong royong. Merobohkan Musholla Baitulrohman dan ikhtiar mendirikan kembali menggunakan dinding bata ringan. Nurhadi kembali mengatakan bahwa pembangunan dilakukan bertahap karena terkendala biaya dan tukang bangunan.

“Sederhananya itu, kami ingin warga Mbaglumbu bisa lebih giat solat berjamaahnya, jika ada acara besar keagamaan juga lebih nyaman, anak-anak pun mengaji dengan senang. Sehingga solat jum’at tidak perlu ke desa lain dan ibadah tidak kehujanan,” harap Nurhadi.

“Selain urunan dari warga, kami awalnya coba-coba share ke sosial media terkait pembangunan Masjid ini. Alhamdulillah, mulai ada bantuan donasi dari warga lain, komunitas, hingga donatur Dompet Dhuafa juga. Rencana sekarang ini Masjid Baitulrohman berukuran 7,5 meter persegi.

“Namun, ya, sudah 2 tahun ini terhenti pembangunannya, terkendala biaya pembangunannya, jadi belum selesai. Semoga bisa terbangun hingga cepat selesai,” terangnya lagi.

Baca Juga: https://www.dompetdhuafa.org/asa-adzan-berkumandang-kencang-di-dusun-mbaglumbu-ponorogo-bagian-satu/

Disana, terdapat 9 (sembilan) anak dari total 3 blok yang aktif belajar mengaji. Kegiatan belajar mengaji itu rutin dilakukan setiap hari Senin, Kamis, dan Sabtu. Dengan 3 (tiga) orang jumlah pengajar muda, yang salah satunya ialah Nurhadi sendiri. Mereka mengajar secara sukarela. Pun Nurhadi, menyambi kuliahnya di Madiun, dan pulang ke Dusun tercintanya setiap aktifitas mengajar ngaji digelar.

Ya, Masjid Baitulrohman kelak menjadi satu-satunya fasilitas ibadah andalan warga Dusun Mbaglumbu. Setelah perjuangan panjang, proses pembangunan Masjid Baitulrohman masih menjadi sebuah harap hingga sekarang. Asa besar warga Mbaglumbu, suara Adzan dapat kembali berkumandang kencang. Semoga, uluran tangan-tangan kepedulian, #JadiManfaat kelak bagi timbangan amal kebaikan. (Dompet Dhuafa / Dhika Prabowo)