Asa Susanto, Jual Ginjal Demi Pengobatan Anak

Kasih sayang orangtua kepada buah hatinya akan terus mengalir seumur hidup. Cinta dan ketulusan tersebut, terwujud dalam bentuk pengorbanan dan perjuangan yang dilakukan orangtua, agar buah hatinya dapat tersenyum bahagia. Ya, hal tersebutlah yang kini tengah diperjuangkan Susanto (28), seorang ayah yang rela dan gigih ingin menjual ginjalnya demi membiayai operasi Adrian (5) buah hatinya yang mengidap hepatitis.

Biaya operasi yang dibutuhkan sebesar Rp 1,2 Milyar! Tentu saja, biaya pengobatan tersebut sangatlah tidak mungkin bagi Susanto, yang hanya berprofesi sebagai buruh tani. Demi pengobatan buah hati tercinta yang kini tengah terkapar lemah, Susanto bersama istri bertekad banting tulang mencari rezeki. Hingga sang istri kini nekat, menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di Taiwan, Province of China.

Susanto bercerita, penyakit hepatitis yang diderita Adrian, membuat sang anak tidak sanggup lagi mengonsumsi nasi. Dokter yang merawatnya menganjurkan Adrian untuk mengonsumsi susu peptamen sebagai pengganti nasi.

Harga susu yang disarankan dokter sangat mahal. Susu peptamen itu memiliki harga kisaran Rp 250 ribu per 850 mililiter. Parahnya lagi susu itu hanya dapat digunakan dalam waktu tiga hari saja. Susanto kebingungan harus kemana lagi mencari uang untuk biaya susu anaknya yang menderita hepatitis. Susanto menyatakan jika dirinya tidak tega melihat penderitaan yang di alami oleh anaknya.

Melihat kondisi buah hatinya yang terus melemah dan belum juga mendapat kabar dari sang istri membuat Susanto nekat untuk menjual ginjalnya. Seperti diberitakan di beberapa media, warga asal Kampung Kalapa Cagak, RT 01/RW 07, Desa Teluk Lada, Kecamatan Sobang, Pandeglang, Banten ini menggelar aksi di depan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka. Dengan membawa sebuah karton bertuliskan “Pak Jokowi, Tolong Beli Ginjal Saya, Anak Saya Butuh Operasi 1,2 M”, Susanto menyuarakan keluh kesahnya.

Terik matarahari yang begitu panas kala ia menggelar aksi, tak menyurutkan langkahnya untuk terus menyuarakan keinginannya dengah harapan bertemu Presiden. Keinginannya bertemu orang nomor satu di republik ini tertolak lewat penjagaan ketat Paspampres sesampainya ia di Istana Negara.

Pengorbanan dan ketulusan cinta yang ditunjukkan Susanto demi kesembuhan buah hatinya, membuat Dompet Dhuafa mengupayakan bantuan yang dibutuhkan Susanto. Melalui Lembaga Pelayanan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa, Tim LPM langsung mensurvei dan berdiskusi langsung dengan Susanto terkait kebutuhan Adrian.

“Hari ini bapak Susanto akan berangkat ke RSCM untuk kontrol kesehatan Adrian, dan Insya Allah akan kita dampingi di RSCM dan akan difasilitasi tempat tinggal di Rumah Singgah Dompet Dhuafa selama pengobatan berjalan,” ujar Ahmad Shonhaji, General Manager Sosial Development Dompet Dhuafa pada Senin (23/11).

Semoga, upaya Dompet Dhuafa menjalani amanah para donatur dalam membantu masyarakat yang membutuhkan pertolongan seperti yang dialami Susanto, dapat mengetuk pintu hati kita untuk bersama-sama mengulurkan tangan, berikan bantuan terbaik bagi mereka yang membutuhkan. (Dompet Dhuafa/Uyang)