Tak Layak Dihuni Penderita Tb, Dompet Dhuafa Kolaborasi Bangun Ulang Rumah Milik Indah

JAKARTA — Mengidap penyakit tuberkulosis (Tb), seorang perempuan yang tinggal di Jl. Pasar Senen Dalam VI, RT 015/RW 004, Kelurahan Senen, Jakarta Pusat, terpilih sebagai salah satu penerima manfaat program Rumah Harapan. Rumah berukuran 3×3 meter yang dihuni sebanyak 10 jiwa dibongkar dan dibangun ulang sesuai standar yang seharusnya.

Perempuan tersebut adalah Indah Lestari (28) yang sudah sejak lahir tinggal di tempat itu. Ia sedang dalam pengobatan Tuberkulosis Resisten Obat (Tb RO) sudah hampir setahun. “Tinggal 3 bulan lagi,” sebutnya. Di rumah kecil bertingkat 2 itu, ia tinggal bersama 9 anggota keluarganya yang lain.

Saat ini, keseharian Indah selama masa pengobatan hanya di rumah saja. Sebelumnya, ia adalah seorang karyawan toko. Kemudian harus mengundurkan diri karena terdeteksi mengidap penyakit Tb. Setelah itu, ia hanya mengandalkan tabungan yang ada, berikut dengan belas kasihan/bantuan orang lain.

Baca Juga: Kuatkan Ekonomi Penyintas Tb RO dengan Usaha Telur Asin

Indah Lestari di depan gang rumahnya.
Rumah Indah berada terhimpit oleh rumah-rumah lainnya.
Diskusi berlangsung oleh berbagai pihak yang terlibat dalam projek ini.

Program ini menjadi yang pertama dilaksanakan di Jakarta berkat gabungan dari berbagai pihak, di antaranya Dompet Dhuafa, Kementerian Kesehatan RI, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Pemerintah Kota Jakarta Pusat, Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Yayasan Arsitektur Hijau Nusantara, POP Tb Indonesia, Lazis Muhammadiyah, dan BBKPM Bandung.

Pada Kamis (23/2/2023) di Kantor Kelurahan Senen, Jakarta Pusat, semua pihak yang terlibat berkumpul merencanakan pembangunan ulang serta melakukan simbolisasi penyerahan bantuan kepada Indah sebagai penerima manfaat. Hadir dalam kesempatan ini, Divisi Kesehatan Dompet Dhuafa Yeni Purnamasari, Lurah Senen Henny Mahrojah, juga para perwakilan dari pihak-pihak lainnya yaitu Kemenkes Windy Oktavina, Kemenko PMK Anang Suryano, Lazismu Sholeh Farabi, POP TB Budi Hermawan, BBKPM Bandung Cecep Slamet Budiono, Dinas Kesehatan Prov DKI Jakarta Dwi Rizky, dan juga seluruh jajaran anggota yang lain.

Pada kesempatannya, Yeni menyampaikan, Dompet Dhuafa berperan aktif dalam penanggulangan dan pencegahan penyakit Tb dengan beberapa program terintegrasi. Yaitu dengan penemuan kasus Tb secara aktif melalui kegiatan komunitas Tb, kemudian melakukan pendampingan pengobatan dan memastikan pasien terpenuhi kebutuhan pengobatan seperti kebutuhan nutrisi, transportasi dan yang terbaru adalah rumah sehat.

Baca Juga: Bersama Kemenkes dan Sejumlah NGO, Dompet Dhuafa Nyatakan Komitmen Eliminasi Tuberkulosis 2030

Yeni Purnamasari memberikan tanggapan terkait intervensi yang dilakukan oleh Dompet Dhuafa.
Henny menyampaikan apresiasi kepada pihak-pihak yang terlibat atas bantuan bagi warganya.
Anang Suryano mengamati kondisi rumah Indah

Selain support rumah tempat tinggal, Dompet Dhuafa juga memberikan support berupa bahan nutrisi dan peningkat ekonomi.

“Rumah Sehat ini menjadi upaya terbaru Dompet Dhuafa dalam mewujudkan harapan pasien untuk dapatkan rumah yang lebih layak dan rumah yang memenuhi standar kelayakan, khususnya ventilasi udara maupun sinar matahari, sehingga bisa membantu upaya memutus rantai penularan,” terangnya.

Menurut pihak IAI, timnya telah mulai mendesain rumah Indah sejak akhir Bulan November 2023. Terlihat sedikit lama sebab memang tantangannya cukup berat. Bangunan ukuran 3×3 meter tersebut benar-benar menempel dengan dinding tetangga setiap sisi dan sudutnya.

“Ini adalah projek besar bagi kami. Walaupun fisiknya kecil, tetapi menjadi hal yang besar. Saya bersama teman-teman Ikatan Arsitek Indonesia, kami terkadang suka terenyuh ya melihat yang kecil tapi harus dipahami dengan makna yang besar. Ini kita bersama-sama mencanangkan Rumah Harapan,” ucap salah satu arsitek IAI.

Baca Juga: Dompet Dhuafa Ambil Bagian dalam Peluncuran Aksi PROTEKSI oleh Kemenko PMK

Dompet Dhuafa juga memberikan bantuan kepada Indah berupa asupan suplemen untuk menunjangnya selama masa pengobatan.
Dukungan baik berupa moral maupun material diberikan kepada Indah Lestari.
Dompet Dhuafa, Kemenko PMK dan rekan arsitek IAI berdiskusi tentang rencana pembangunan ulang rumah milik Indah.

Di samping itu, Kelurahan Senen melakukan advokasi dengan menguruskan surat izin mendirikan bangunan (IMB). Meskipun rumah berukuran 3×3 meter sebenarnya tidak harus memiliki IMB, namun kelurahan tetap mengupayakan dapat IMB. Sebab, dengan begitu niat baik para pihak yang ingin membantu dapat maksimal.

“Semoga ini dapat menjadi harapan baru bagi penerima manfaat. Kami ucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam projek ini,” ucap Lurah Senen Henny Mahrojah.

Proses diskusi untuk segera melakukan eksekusi pembedahan rumah Indah.
Masyarakat sekitar rumah Indah diajak untuk turut serta gotong-royong membantu Indah.
Kondisi rumah Indah yang akan segera dibongkar.

Beberapa hal pembangunan dilakukan dengan gotong royong bersama warga setempat.Targetnya, pembangunan ulang ini akan rampung sebelum lebaran Idul Fitri mendatang. Sehingga, nanti dapat menjadi sebuah kado lebaran bagi Indah.

Menurut Anang Suryano, program ini kelak dapat diterapkan tidak hanya di DKI Jakarta saja, namun dapat dikembangkan ke daerah-daerah lain. “Ini bisa diterapkan tidak hanya di DKI Jakarta saja. Ini bisa luas,” ucapnya.

Setelah rumah ini selesai direnovasi serta telah sembuh dari Tb, Indah berharap dapat segera mendapatkan pekerjaan sehingga tidak bergantung dengan orang lain. (Dompet Dhuafa/Muthohar)