Banjir Bangka Belitung, Dompet Dhuafa Siagakan Dapur Umum

BANGKA BELITUNG- Guna membantu warga korban banjir, Dompet Dhuafa melalui Disaster Management Center (DMC) bersinergi dengan Dompet Dhuafa Volunteer (DDV) Sumsel, relawan lokal dan masyarakat setempat mendirikan dapur umum di Pondok Pesantren (Ponpes) Riyadhul Jannah, yang berada di Desa Kayu Besi, Kecamatan Puding Besar, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung.

Sanadi, Tim Respon DMC Dompet Dhuafa di Kabupaten Bangka, pada Jumat (12/2) saat dihubungi melalui telepon menuturkan, sejak hari pertama banjir terjadi, dapur umum telah disiagakan untuk membantu warga korban banjir dalam menyediakan kebutuhan makan sehari-hari.  Selain membuka dapur umum, Dompet Dhuafa juga menggulirkan bantuan sembako untuk kebutuhan di dapur umum berupa, beras, minyak goreng, telur, sayur mayor, dan kebutuhan pokok lainnya.

“Selama bencana banjir, dapur umum ini  telah memenuhi kebutuhan makan sehari-hari warga korban banjir yang berjumlah  kurang lebih 200 kk. Rencananya, dapur umum ini akan disiagakan untuk warga sampai situasi benar-benar kondusif,” ujar Sanadi.

Lebih lanjut Sanadi menuturkan,  dapur umum  ini difungsikan untuk membantu warga yang belum bisa melakukan aktivitas masak-memasak di rumah karena kondisi rumah yang masih dipenuhi lumpur pasca banjir.

“Relawan lokal dan masyarakat setempat bergotong royong memasak keperluan makan sehari-hari pada pagi dan sore hari. Lebih dari 200 paket nasi dan lauk disediakan setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan 200 KK,” paparnya.

Bencana banjir yang telah merendam tiga kecamatan yakni, Kecamatan Taman Sari, Kecamatan Rangkui, dan Kecamatan Bukit Intan, Kota Pangkal Pinang, Provinsi Bangka Belitung sejak Selasa (9/2) lalu, kini dilaporkan mulai berangsur surut. Intensitas hujan sejak dua hari lalu dikabarkan cenderung menurun.

“Warga di Desa Kayu Besi sendiri sudah mulai kembali ke rumah masing-masing dan beraktivitas. Namun, sampai saat ini warga tetap siaga, khawatir banjir kembali melanda,” pungkasnya. (Dompet Dhuafa/Uyang)