GORONTALO — Dompet Dhuafa melalui Disaster Manager Center (DMC) mengerahkan tim respons bencana banjir dan longsor di wilayah Provinsi Gorontalo yang terjadi pada Rabu (10/07/2024). Untuk membantu percepatan respons tersebut, Tim DMC juga mendirikan Pos Banjir di Jl. Keranggan lll, Dulalowo Timur, Kota Tengah dan Pos Longsor di Desa Pangi, Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango.
“Kami mengerahkan 12 personel, juga ada satu unit ambulans dan armada lain untuk membantu percepatan respons banjir dan longsor di Gorontalo. Kami juga mendirikan pos di Kota Gorontalo dan Kabupaten Bone Bolango sebagai unit koordinasi personil serta manajemen bantuan logistik,” terang Ahmad Yamin, Koordinator DMC Dompet Dhuafa untuk respons banjir dan longsor di Gorontalo.
Melansir Kantor Berita Indonesia (Antara), Kamis (11/07/2024), Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Gorontalo, Mahmud Baderan, mengatakan bahwa banjir melanda enam kecamatan wilayah Kota Gorontalo. Terparah, banjir menggenangi wilayah Kecamatan Dumbo Raya dan Kota Barat dengan ketinggian air mencapai di atas 50 sentimeter.
“Banjir yang terjadi sejak Rabu kemarin, semakin meluas. Total dari sembilan kecamatan, banjir telah menggenangi enam kecamatan di wilayah Kota Gorontalo,” kata Mahmud Baderan.
Baca juga: Banjir Lahar Dingin Galodo Melanda Sumbar, Ini Respons Cepat Dompet Dhuafa di Lapangan
Dalam responsnya, Tim DMC Dompet Dhuafa melakukan assessment terhadap kebutuhan darurat penyintas, yaitu berupa MCK (Mandi, Cuci, Kakus) darurat, dapur umum, dan pos hangat. Tim DMC menggencarkan ragam upaya, antara lain melakukan evakuasi di lokasi banjir dan longsor, melakukan aksi bersih, mendirikan pos hangat, serta mendistribusikan bantuan logistik kepada penyintas banjir dan longsor.
Berdasarkan SITREP (Situation Report) #2 yang dirilis oleh DMC pada Kamis (11/07/2024) pagi, curah hujan sebelumnya dengan intensitas tinggi mengakibatkan meluapnya debit air sungai hingga tanggul jebol, Ahad (07/07/2024). Tercatat 23 jiwa meninggal dunia, 33 jiwa dalam pencarian (korban longsor), 7.888 jiwa terdampak banjir, dan 2.026 unit rumah terdampak banjir.
Baca juga: Banjir dan Longsor Pesisir Selatan: Puluhan Korban Hilang, Dompet Dhuafa Gelar Operasi Pencarian
“Banjir yang terjadi di wilayah Gorontalo masih menggenangi rumah-rumah warga. Meskipun situasi hari ini mulai kondusif, namun proses evakuasi dihentikan untuk sementara dikarenakan terjadi longsor susulan dan intensitas curah hujan yang meningkat,” lapor Tim DMC di Gorontalo.
DMC Dompet Dhuafa turut dalam aksi evakuasi penyintas longsor ke tiga rumah sakit rujukan. Selain itu, tim juga turut bantu evakuasi korban tenggelam di Sungai Bone, Desa Poduwama, Kecamatan Suwawa Timur.
“Aksi evakuasi masih diupayakan di wilayah banjir, lantaran air sudah menggenangi pemukiman warga hingga air mencapai setinggi dada orang dewasa. Beberapa rumah sulit didatangi lantaran jalannya (perahu) masuk yang tidak memungkinkan,” ujarnya lagi.
DMC Dompet Dhuafa mengajak seluruh masyarakat dan pihak berwenang untuk turut serta dalam gerakan penanggulangan bencana di Indonesia. (Dompet Dhuafa)
Teks dan foto: DMC, Dhika Prabowo
Penyunting: Dedi Fadlil