PONTIANAK- Memasuki bulan ke empat bencana kabut asap, kualitas udara di Kalimantan dan sekitarnya semakin membaik. Hal tersebut ditandai dengan turunnya hujan di kawasan tersebut sejak beberapa hari terakhir dengan intensitas hujan sedang. Sehingga beberapa titik-titik api kawasan lahan gambut yang terbakar dan menjadi penyebab bencana kabut asap ini mulai perlahan padam.
Pekatnya kabut asap di daerah sekitar Sumatera dan Kalimantan telah mempengaruhi jumlah penderita kesehatan khususnya penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Data dari Kementerian Kesehatan RI periode 23 Oktober 2015, sebanyak 503.874orang di Sumatera dan Kalimantan terkena penyakit ISPA akibat paparan asap. Bahkan bencana tersebut juga telah mengakibatkan 19 orang meninggal dunia.
Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa menyebutkan, dari 19 korban meninggal dunia itu terdiri dari Kalimantan Tengah (5 orang), Sumatera Selatan (5 orang), Riau (5 orang), Jambi (1 orang), dan Kalimantan Selatan (3 orang).
Melihat kondisi yang semakin membaik di Kalimantan dan sekitarnya membuat Dompet Dhuafa terus menebar manfaat dalam menyalurkan amanah para donatur dengan menggelar Aksi Layanan Sehat (ALS). Sebanyak 263 jiwa menjadi pemetik manfaat dalam layanan kesehatan yang digelar di Dusun Parit Permata, Desa Sungai Asam, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Pontianak, Kalimantan Barat, beberapa waktu lalu.
“Antusiasme warga cukup terlihat dalam aksi layanan sehat yang digelar Dompet Dhuafa. Sejak pagi Aksi layanan sehat dibuka, sudah sekitar puluhan orang yang mendapati layanan kesehatan Dompet Dhuafa,” ujar Ahmad Baihaqy, Koordinator Relawan Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa saat dihubungi pada Senin (2/11).
Layanan kesehatan yang diberikan pos sehat sendiri antara lain, pemeriksaan kesehatan berupa cek gula darah, tensi, pemeriksaan mata, pemberian obat-obatan, dan konsultasi kesehatan. Sejauh ini, Soenarto menuturkan, rata-rata warga yang berobat ke pos sehat mengeluhkan gangguan kesehatan seperti sesak nafas, pusing, dan batuk.
Tak hanya menggelar aksi layanan sehat, sosialisasi penggunaan masker terus digulirkan Dompet Dhuafa ke beberapa titik sekolah. Sosialisasi dilakukan salah satunya di Sekolah Dasar Negeri 2 Permata Terentang, Kubu Raya. Sebanyak 65 siswa kelas 4,5, dan 6 mengikuti sosialisasi penggunaan masker yang juga diikuti oleh empat guru dan kepala sekolah.
Sejak awal bencana hingga memasuki bulan ketiga bencana kabut asap terjadi, melalui amanah para donatur, Dompet Dhuafa telah menyalurkan berbagai jenis bantuan kepada masyarakat terdampak, di antaranya Pendistribusian 117.170 masker ke enam wilayah di Sumatera dan Kalimantan.Pemeriksaan kesehatan melalui pos sehat yang telah menangani 3.064 orang yang mengalami gangguan kesehatan akibat terpapar asap di wilayah Jambi, Riau dan Sumatera Selatan. Rata para masyarakat yang memeriksakan ke pos sehat menderita penyakit ISPA, Myalgia, Dydpepsia, hipertensi, malaese.
Kampanye kesehatan melalui distribusi flyer, poster, terkait bahaya polusi asap untuk kesehatan dan penggunaan masker di Sumatera (Padang, Jambi, Pekanbaru) Membuka layanan Safe House bagi kelompok rentan yaitu sebuah instalasi masyarakat yang menjadi tempat evakuasi. jika pencemaran udara mencapai level bahaya. Distribusi 50 suplemen makanan berupa madu dan curcuma di Desa Semau Kecamatan Tanjabbar dan Kelurahan Kebun Handil Kecamatan Jelutung Provinsi Jambi. Melakukan kampanye edukasi penggunaan masker melalui dongeng di sekolah-sekolah dan lingkungan masyarakat.
Distribusi air bersih 36.500 liter untuk 2.950 jiwa. di wilayah Jambi dan Sumatera Selatan. Menurunkan 30 relawan pengajar bimbingan belajar dan melakukan program Home Schooling di 30 rumah yang berada di wilayah Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru Riau. Sebanyak 20 relawan pemadam kebakaran diturunkan untuk memadamkan kebakaran hutan di tiga wilayah di Desa Pilang, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. (Dompet Dhuafa/Uyang)