Bantu Warga Papela, Dompet Dhuafa Hadirkan Inovasi Baru Lewat ?Air untuk Kehidupan?

  Peresmian Unit Truk Tangki di hadiri oleh Muspida Rote Ndao, Jajaran Angkatan Tentara Indonesia, serta Dompet Dhuafa (Foto:Bani/Dompet Dhuafa)

PAPELA- Musim  kemarau yang berkepanjangan membuat masyarakat di Desa Papela, Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai mencari-cari sumber mata air, baik jarak terdekat maupun yang cukup jauh. Kira-kira 10 KM jarak yang harus di tempuh untuk menemukan sumber mata air.

Mata air yang diperoleh pun harus di bagikan ke hewan ternak, ladang, serta kebutuhan sehari-hari seperti mandi, air minum dan mencuci. Kendala yang dihadapi warga Papela ketika kekeringan melanda tidak hanya berhenti disitu saja.

Musim kering yang berkepanjangan juga menimbulkan menipisnya stok pangan di wilayah tersebut. Warga Papela sebetulnya sudah memimpikan adanya pasokan air bersih dengan cara pengiriman melalui unit-unit truk untuk menyalurkan air bersih ke 441 KK di wilayah tersebut.

Dikarenakan, air bersih merupakan faktor utama dalam sendi kehidupan baik kesehatan maupun aktivitas kehidupan semua makhluk hidup. Air Bersih juga bagian dari sendi-sendi dan kemajuan perekonomian setiap wilayah di Indonesia.

Dari sisi kesehatan sendiri, kekurangan air bersih akan berdampak pada penurunan tingkat kesehatan dari setiap kepala keluarga di Desa Papela. Gizi buruk merupakan salah satu contoh dari kekurangan tersedianya air bersih.

Merasa prihatin dengan problematika yang tengah dihadapi warga Papela, membuat Dompet Dhuafa sejak tahun 2012 menggulirkan Program Air untuk Kehidupan (AUK). Hadirnya Program AUK yang diinisiasi oleh Semesta Hijau (Semai) Dompet Dhuafa, dapat menjadi obat penawar bagi warga dengan satu unit truk tangki air serta sosialisasi tata cara penggunaan hingga penanaman sedekah pohon yang berguna sebagai cadangan air kelak suatu saat nanti.

“Kehadiran mobil truk tangki ini merupakan konsep baru yang dikeluarkan oleh Dompet Dhuafa. Menimbang dari latarbelakang dari segi kontur, sosio geografis dan waktu, kehadiran mobil truk tangki ini relatif lebih tepat”, Ujar Ika Akmala Manajer program Air Untuk Kehidupan.

Lebih lanjut Ika menjelaskan, digulirkannya program ini juga membentuk komunitas pengelola program Air Untuk Kehidupan yang diharapkan adanya keterlibatan aktif dari masyarakat setempat sebagai pemberdayaan agar program dapat berjalan secara sustainable dan lahirnya rasa kepemilikan oleh masyarakat setempat, sekaligus untuk meminimalisir biaya Sumber Daya Manusia (SDM). Selain itu program ini juga berupa pendampingan masyarakat yaitu pelatihan capacity building yang diharapkan dapat mengubah mindset masyarakat akan sadar nya gotong royong, kerjasama dan peduli lingkungan.

“Sebelumnya Dompet Dhuafa melalui program Semesta Hijau dalam program “Air Untuk Kehidupan” telah melakukan peninjauan ke lokasi Rote Ndao dalam hal tersebut Dompet Dhuafa dalam programnya melakukan pipanisasi namun ada halangan yakni berupa penolakan dari beberapa warga Desa di Rote Timur yang di lalui jalur pipanisasi air untuk warga Desa Papela,” pungkas Ika. (BN8)

 

Editor: Uyang