Nuryati, istri Oman, saat menerima bantuan kruk dari Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa. (Foto: Dokumentasi LKC Dompet Dhuafa)
Ekspedisi perjalanan melelahkan ditempuh oleh tim Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa akhir September lalu. Perjalanan yang menghabiskan waktu sekitar sepuluh jam dengan kendaraan mobil itu dilakukan dalam rangka menunaikan amanah: mengantarkan Kruk (tongkat jalan). Kruk tersebut berasal seorang donatur LKC Dompet Dhuafa untuk pasien Oman yang tidak memiliki kaki kiri (baca: Kaki Diamputasi, Oman Butuh Bantuan Kruk). Kruk pun diterima pihak keluarga Oman di Kampung Peusar RT 11 RW 04, Desa Karang Anyar, Kecamatan Jampang Kulon, Sukabumi.
Rute perjalanan yang melewati beberapa gunung dengan ruas jalan yang sempit serta berliku-liku juga dialami tim LKC Dompet Dhuafa. Untuk sampai ke tempat tujuan yang lokasinya berada di pelosok kampung, tim sempat mengalami hambatan. Sebab, tidak ada akses kendaraan mobil yang bisa sampai ke lokasi, sehingga untuk menjangkau rumah pasien, hanya bisa dilakukan dengan jalan kaki.
“Ini demi amanah yang kita emban, apapun kondisinya kita harus tempuh,apalagi Kruk ini dikirim oleh seorang donatur yang berada di Kalimantan Timur, bayangkan beliau aja mau bersusah payah mengirimkan kruk ini ke kita (Dompet Dhuafa),” kata Muhammad yang memimpin perjalanan kunjungan pasien tersebut.
Saat tim LKC Dompet Dhuafa sampai ke rumah yang dituju, sang tuan rumah kaget dan haru atas kedatangan tamu yang tidak pernah disangka sama sekali. ”Terima kasih banyak bapak, waduh jadi ngerepotin. Emang suami saya sangat membutuhkan kruk ini, soalnya yang suami punya kruk dari kayu, kalau dibawa terasa berat,” ungkap Nuryati (40), istri Oman saat menerima kruk dari tim LKC Dompet Dhuafa.
Semoga ringan kaki melangkah menjadikan optimis menghadapi beratnya hidup Oman. (gm/gie)