Bantuan Mesin Pengemas Beras Untuk Gapoktan Al-Ikhwan

CIANJUR- Pemberdayaan menjadi komitmen Dompet Dhuafa (DD) dan Karya Masyarakat Mandiri (MM) sebagai salah upaya mengentaskan kemiskinan. Program pemberdayaan yang dilakukan dengan mendayagunakan dana zakat, infak dan shodaqoh (ZIS). Selain memanfaatkan dana ZIS, DD juga bekerja sama dengan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan. Salah satunya adalah dengan Yayasan Hasanah Titik BNI Syariah.

Beberapa waktu lalu, dilakukan Penyerahan Mesin pengemas beras kepada Gakpoktan Al-Ikhwan Desa Sukaraharja yang tergabung dalam Koperasi Gapoktan Al Ikhwan. Penyerahan dilakukan oleh Bambang Sutrisno, selaku Ketua Yayasan Hasanah Titik BNI Syariah.

“Bantuan ini merupakan bagian dari dana zakat yang kami himpun dari seluruh karyawan BNI Syariah” jelas Bambang dalam sambutannya.

“Kami berharap bantuan mesin ini mampu meningkatkan produktivitas petani sehingga mempau meningkatkan kesejahteraan petani di Gapoktan Al-Ikhwan ini” lanjutnya.

Penyerahan mesin pengemas beras menjadi bagian dari upaya Dompey Dhuafa dan para donaturnya untuk memperkuat nilai tambah produk petani sehingga menghasilkan kualitas beras yang bernilai jual tinggi. Mesin pengemas beras yang diberikan mampu mengemas 5 pack/menit, ini lebih efisien dibanding dengan cara manual yang memakan waktu 1 menit per pack.

“Saya kaget dan baru tahu kalau Dompet Dhuafa mempunyai dampingan pertanian dengan sistem terpadu. Mulai dari produksi, penggilingan sampai pemasaran. Semoga bantuan yang sedikit ini mampu memberikan barokah buat kita semua”, tutur Bambang mengapresiasi.

Sejak tahun 2010 Dompet Dhuafa hadir di Desa Sukarharja melalui Program Pemberdayaan Petani Sehat selama 2 tahun.  Program tersebut kemudian diperbesar dan diperkuat dengan implementasi Program Lumbung Desa agar kesejahteraan masyarakat desa meningkat.

“Program lumbung desa di Sukaraharja, Cianjur sudah mulai sejak tahun 2010. Alhamdulillah terus berkembang berkembang menjadi seperti sekarang ini. Kami dari Dompet Dhuafa berterimakasih sekali kepada Yayasan Hasanah Titik, atas bantuan mesin pengemas beras ini. Dengan mesin ini petani bisa meningkatkan sekla usaha mereka terutama dalam hal pemasaran beras” tutur Tendy Satrio, General Manager Divisi Ekonomi Dompet Dhuafa.

Pemberdayaan dengan konsep lumbung desa menawarkan cara pandang baru posisi desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi masyarakat desa. Ada 200 KK petani yang saat ini didampingi, mereka tergabung dalam 20 Kelompok Tani (Poktan) dan tergabung dalam satu wadah Koperasi Gapoktan Al-Ikhwan. (Masyarakat Mandiri/Slamet/Kus)

 

Editor : Uyang