Bencana Kabut Asap, Dompet Dhuafa Respon Bantuan di Berbagai Lini

TANGERANG SELATAN- Sejak Agustus lalu, pemandangan berupa kabut menyelimuti kawasan Sumatera dan Kalimantan. Ya, kabut tersebut bukanlah kabut sejuk yang biasa terlihat di pagi hari, melainkan kabut asap bencana, akibat kebakaran hutan yang terjadi di beberapa titik di kawasan tersebut.

Dampak akibat bencana yang sudah melanda sejak tahun 1997 begitu dirasakan puluhan ribu warga. Aktivitas warga di berbagai sektor seolah lumpuh total khususnya  di kawasan Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan yang berdampak langsung terhadap bencana kabut asap.

Dari sektor ekonomi, kesehatan hingga pendidikan terkena imbasnya. Banyak sekolah yang diliburkan, bahkan Dinas Pendidikan di Riau menambah waktu libur siswa didik di semua level sekolah sampai seminggu kedepan, lantaran masih memburuknya kondisi udara di sana. Lebih parahnya lagi, kini puluhan ribu orang, baik anak-anak maupun dewasa terserang penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas). Dan, dampak dari ISPA tentu dapat terus berlanjut sebagai sakit jangka panjang.

Merespon bencana yang tengah dihadapi, Dompet Dhuafa pun berupaya bergerak cepat dalam memberikan bantuan. Melalui Disaster Management Center (DMC), Dompet Dhuafa akan melanjutkan aksi distribusi masker N95 di kawasan Palembang dan Jambi, dua kawasan yang berdampak cukup parah akibat bencana kabut asap.

“Masker jenis N95 dipilih, karena kepekatan asap di wilayah Sumatera Selatan dan Jambi sudah sangat membahayakan kesehatan. Sebelumnya, tim relawan kami di wilayah tersebut sudah mendistribusikan, namun Insya Allah rencana akan dilanjutkan kembali aksi distribusi masker,” ujar Asep beny, Direktur DMC Dompet Dhuafa saat dihubungi pada Sabtu (3/10).

Asep melanjutkan, masker jenis N95 masih dalam proses pengiriman, ditargetkan sebanyak 5.000 masker akan terdistribusi di pekan kedua bulan Oktober.

“Kalo masker biasa kita sudah distribusi 46.000pcs dan masker kain sudah 2000pcs,” paparnya.

Tak hanya itu, melihat proses kegiatan belajar mengajar anak-anak di kawasan bencana yang kini terhambat, membuat Dompet Dhuafa juga berencana mengadakan program Homeschooling. Program tersebut dihadirkan, untuk membantu anak-anak mengejar ketertinggalan materi di setiap mata pelajaran.

“Kita punya relawan-relawan guru yang sudah terlatih di wilayah daerah bencana, dengan konsep datang ke setiap rumah, insya Allah program Homeschooling ini akan segera kita realisasikan,” terang Ahmad Juwaini, Presiden Direktur Dompet Dhuafa.

Sejak awal bencana kabut asap terjadi, Dompet Dhuafa bersinergi dengan Dompet Dhuafa Riau dan Dompet Dhuafa Waspada telah bergerak cepat memberikan respon bantuan dengan pembagian lebih dari 1.000 masker kepada warga di Medan, Sumatera Utara. Di Provinsi Riau sendiri, setidaknya sebanyak 202 jiwa yang tinggal di sekitar Desa Sungai Pinang,  Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau telah memperoleh layanan kesehatan dari Aksi Layanan Sehat (ALS) yang digelar Dompet Dhuafa Riau. (Dompet Dhuafa/uyang)