Berbagi Kebahagiaan, Dompet Dhuafa Santuni Penggali Makam

Santunan Keluarga Penggali Makam di Bogor, Jawa Barat. Santunan diberikan Dompet Dhuafa atas apresiasi pekerjaan mereka yang mulia. (Foto: Yogi/Dompet Dhuafa)

BOGOR—Pemakaman umum Desa Jabon, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor mendadak ramai. Selasa siang (21/10), sebanyak 104 penggali makam yang berasal dari tujuh desa di wilayah Parung berkumpul. Mereka menerima santunan program Santunan Keluarga Penggali Makam dari Dompet Dhuafa.

“Alhamdulillah. (Santunan) ini buat beli beras ama biaya sekolah anak,” kata Rais (65), warga Desa Waru Induk, salah satu penerima manfaat. Bagi Rais, santunan sejumlah Rp 500 ribu dari Dompet Dhuafa amat membantu. Sebagai seorang penggali makam, ia jarang mendapatkan jumlah uang sebesar itu.

Hal senada diungkap Usman Leni (55), penggali makam lainnya. Ia menuturkan paling banter mendapat uang sekitar Rp 300 ribuan per bulan. Dalam sekali menggali makam, Usman mengaku mendapat upah sekitar Rp 20 ribu. Namun demikian, ia tetap bersyukur atas apa yang ia dapatkan.

Pekerjaan penggali makam sudah dilakoni Usman sejak 25 tahun yang lalu. Bapak lima anak ini mengatakan, aktivitas keseharian lain yang ia kerjakan adalah bertani. Demi menghidupi kebutuhan keluarga, ia juga bekerja serabutan.

“Saya senang adanya santunan dari Dompet Dhuafa ini. Membantu. Semoga ke depannya juga rutin. Terima kasih,” ungkap Usman.

Manager Lembaga Pelayanan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa, Hendra Setia menuturkan, setiap tahun Dompet Dhuafa menyantuni para penggali makam di wilayah Jabodetabek. Hal ini sebagai bentuk apresiasi terhadap mereka.

“Mengebumikan atau menguburkan orang yang sudah meninggal adalah salah satu perkara yang harus disegerakan. Dan penggali makam adalah orang yang berperan. Pekerjaan penggali makam adalah pekerjaan mulia,” ujar Hendra.

Dengan adanya santunan ini, Dompet Dhuafa berharap dapat membantu dan bermanfaat bagi keluarga penggali makam. Sebab, menggali makam merupakan salah satu pekerjaan yang berat. Selain itu, pekerjaan tersebut tidak memiliki penghasilan yang menentu. (gie)