Foto: Gita/Dompet Dhuafa
BOGOR—Sebanyak 20 pemulung mengikuti pelatihan peternakan unggas dan pembuatan kompos, yang dilaksanakan Dompet Dhuafa di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), Desa Dukuh, Galuga, Bogor, Jawa Barat, Jumat (11/7). Pelatihan yang bertujuan untuk memberikan alternatif sumber penghasilan tambahan bagi para pemulung ini merupakan bagian dari Program Pemulung Berdaya Dompet Dhuafa,
“Selama ini mereka (pemulung) hanya tahu limbah anorganik yang bisa didaur ulang, padahal limbah organik juga sangat banyak manfaatnya,” terang Penanggung Jawab Program Pemulung Berdaya Dompet Dhuafa, Nina Arisanti.
Nina menuturkan, dengan pelatihan tersebut diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan para pemulung terkait cara beternak unggas yang baik. Tidak hanya itu, mereka juga dapat menjadikan kotoran unggas untuk didaur ulang menjadi pupuk kompos untuk menyuburkan tanaman.
“Jika mereka mampu membuat pupuk kompos dengan baik, akan menjadi nilai tambah tersendiri bagi penghasilan mereka,” jelas Nina.
Lebih lanjut Nina menerangkan, dalam program Pemulung berdaya ini, Dompet Dhuafa tidak hanya memberikan pelatihan saja, tetapi juga 20 pemulung tersebut akan diberdayakan Dompet Dhuafa dengan diberikan modal. Modal tersebut adalah lima ekor indukan dan satu ekor pejantan ayam kampung.
“Mereka baru menjadi peternak awal, maka nantinya tetap akan dilakukan dampingan (monitoring) setiap bulan,” pungkasnya.
Selain Dompet Dhuafa, materi pelatihan juga diberikan dari Balai Penelitian Peternak, Ciawi, Bogor, Jawa Barat. Materi yang disampaikan dalam pelatihan tersebut diantaranya, teknik beternak ayam kampung dan pemanfaatan limbah rumah tangga menjadi kompos.
Asep (38) salah satu peserta pelatihan menuturkan, selain manfaat yang didapatkan dari pelatihan tersebut, ilmu yang ia peroleh tidak hanya akan ia catat dan disimpan begitu saja. “Insya Allah, siapa tau bisa jadi peternak handal sama juragan pupuk kompos,” ujarnya.
Kepala Desa (Kades) Desa Dukuh yang hadir dalam kegiatan tersebut mengungkapkan, pelatihan ini sangatlah bermanfaat bagi para pemulung yang berada di wilayah tersebut. Menurutnya, sebagian besar masyarakatnya masih hidup dalam keterbatasan ekonomi.
“Semoga banyak masyarakat yang tergugah hatinya dalam menambah penghasilan bagi keluarganya,” harapnya. (uyang/gie)