Berkah 10 Tahun Jadi Marbot, Nurdin Tak Menyangka Bisa Kurban di Iduladha

Sehari-hari bekerja sebagai marbot masjid, Nurdin akhirnya bisa kurban di Iduladha

BIMA, NUSA TENGGARA BARAT — Seumur hidup, Nurdin Kahir (68) tak pernah membayangkan bahwa ia dapat menunaikan ibadah kurban di Iduladha 1444 H/2023 M. Sudah 10 tahun terakhir ia menjadi marbot atau pengurus di salah satu masjid di Desa Nunggi, Kecamatan Wera, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sebelum itu, ia pernah menjadi sopir bus malam antarprovinsi. Menurutnya, penghasilan sehari-hari yang didapat hanya cukup untuk menunjang kebutuhan pokok keluarganya.

“Saya nggak menyangka, nama saya dipanggil bukan sebagai penerima daging atau panitia kurban, tapi sebagai pekurban. Saya sangat terharu. Saya yang bekerja sebagai marbot dan buka warung kecil-kecilan di rumah nggak pernah berpikiran bisa berkurban. Terima kasih Dompet Dhuafa dan Prudential Syariah yang sudah mewujudkan mimpi saya,” tutur Nurdin, sehari sebelum merayakan kurban di Iduladha 1444 H, Jumat (30/6/2023).

Sehari-hari bekerja sebagai marbot masjid, Nurdin akhirnya bisa kurban di Iduladha
Para penerima manfaat, yakni marbot masjid, berkesempatan menjalani proses menyembelih hewan kurban pada Iduladha 1444 H di kampung halaman mereka di Desa Nunggi, Wera, Bima.
Sehari-hari bekerja sebagai marbot masjid, Nurdin akhirnya bisa kurban di Iduladha
Para marbot Desa Nunggi, Wera, Bima, melakukan proses pemotongan daging kurban di Iduladha 1444 H.

Senada dengan Nurdin, Arsyad (78), juga seorang marbot masjid di desa yang sama, tak pernah menyangka dapat menunaikan ibadah kurban di Iduladha 1444 H. Sore itu, tangisnya pecah. Perasaan haru menyeruak ke seisi ruangan kediamannya. Kepada Tim Dompet Dhuafa, ia menyampaikan rasa terima kasih.

“Terharu saya, kedatangan kalian hari ini. Baru sekarang ini saya dapat berkurban sendiri, atas nama sendiri,” tutur Arsyad dengan suara parau.

Baca juga: Dedikasi Terus Menyala, Dompet Dhuafa Siap Tebar Hewan Kurban 1445 H

Sehari-hari bekerja sebagai marbot masjid, Nurdin akhirnya bisa kurban di Iduladha
Arsyad (78), salah satu penerima manfaat yang merupakan seorang marbot di Desa Nunggi, Wera, Bima, mengaku pertama kali berkurban pada Iduladha 1444 H.
Sehari-hari bekerja sebagai marbot masjid, Nurdin akhirnya bisa kurban di Iduladha
Salah satu marbot membagikan daging kurban kepada warga Desa Nunggi, Wera, Bima.

Pendamping Program Tebar Hewan Kurban (THK) Dompet Dhuafa, Wahyudin, mengungkapkan bahwa para marbot tidak menyangka dapat terpilih menjadi penerima manfaat dari program ini. Nurdin dan Arsyad termasuk 119 orang marbot masjid yang menerima hadiah kurban atas nama mereka dari hasil kolaborasi Dompet Dhuafa bersama Prudential Syariah.

Prudential Syariah berfokus menyalurkan hadiah hewan kurban ke daerah 3T (Terpencil, Tertinggal dan Terpelosok), yakni Kabupaten Bima dan Dompu, NTB serta Pulau Rote Ndao dan Kupang, NTT.

“Saat pertama program Prudential Syariah ini ada untuk mereka, mereka nggak menyangka, kok bisa ada orang yang mau berikan hewan kurban untuk mereka,” tutur Wahyudin.

Sehari-hari bekerja sebagai marbot masjid, Nurdin akhirnya bisa kurban di Iduladha
Pelaksanaan THK Dompet Dhuafa bersama Prudential Syariah di pelosok Desa Nunggi, Wera, Bima, saat melakukan proses pemotongan daging kurban pada Iduladha 1444 H.

Baca juga: Alhamdulillah, Dompet Dhuafa Sampaikan 27.419 Amanah Kurban Hingga ke Pelosok dan Luar Negeri

Di hari pengorbanan itu, para marbot masjid dan Tim Dompet Dhuafa mengiringi prosesi pemotongan hewan kurban berupa seekor sapi dengan khidmat dan penuh haru. Salah satu tokoh masyarakat, Muhammad Ilyas, menyampaikan bahwa di Desa Nunggi sendiri masih banyak warga tak mampu yang belum pernah melaksanakan kurban.

“Belum pernah terjadi, ada orang yang mau memberikan hewan kurban untuk para marbot ini. Tahun ini mereka tak hanya menerima daging, tapi juga memberikan daging kepada warga tak mampu di kampung,” ucap Ilyas. (Dompet Dhuafa)

Teks: Hany Fatihah Ahmad
Foto: Creative Marketing Dompet Dhuafa
Penyunting: Dhika Prabowo, Ronna