Bertugas Hingga Hari Idulfitri, Firhan Justru Bersuka Hati

Firhan bertugas hingga malam Idulfitri

JAKARTA — Di malam sebelum Hari Raya Idulfitri 1445 H, ditemani Kopi Madaya—produk pemberdayaan ekonomi Dompet Dhuafa—Firhan menghitung dan merekap hasil penjemputan zakat selama Bulan Ramadan 1445 H.

Sudah menjadi tugas para Insan Dompet Dhuafa sebagai amil zakat untuk tetap siaga melayani mustahik dan muzaki hingga menjelang salat Idulfitri. Puluhan Insan Dompet Dhuafa masih berjibaku di Gedung Philanthropy, Jakarta Selatan, hingga dini hari jelang Idulfitri, Rabu (10/4/2024), guna memastikan dana Ziswaf yang diamanahkan terkelola dengan baik.

Salah satu Insan Dompet Dhuafa yang bertugas hingga ditutupnya pembayaran zakat dan tersalurkannya zakat fitrah adalah Firhan Hazmi, pria asal Karawang, Jawa Barat.

Baca juga: Rutinitas Tahunan Neng Nadiya di Malam Takbiran: Pantang Pulang Sebelum Zakat Tersalurkan

Firhan bertugas hingga malam Idulfitri
Ditemani Kopi Madaya, Firhan berjibaku membuat laporan hasil penjemputan zakat.

Ia mengaku ikut dalam kegiatan Ramadan Bersama Dompet Dhuafa sudah sejak tahun 2021 sebagai bagian dari Tim Fundraiser. Dua kali Ramadan, ia bertugas sebagai Retail Fundraiser di gerai-gerai yang berlokasi di pusat perbelanjaan besar di kawasan Jabodetabek. Pada tahun 2023 dan 2024 ini, ia berpindah tugas, tetap sebagai Fundraiser, namun beralih sebagai penjemput zakat langsung ke kediaman para donatur.

Pada tugas Firhan sebelumnya, para donatur lah yang datang menghampirinya. Berbeda dengan kini, ia bertugas di penjemputan zakat. Firhan lah yang harus mendatangi para donatur. Menurutnya, kebiasaan para donatur minta zakatnya dijemput karena mereka memiliki kendala datang ke kantor atau ke gerai. Atau mungkin, karena ada salah satu anggota keluarganya yang sudah renta, sehingga lebih khidmat jika pembayaran zakat dilakukan di rumah, lengkap dengan kehadiran semua anggota keluarga. Banyak kesan suka yang ia alami selama sebulan penuh Ramadan 1445 H ini.

Dari 29 hari Bulan Ramadan 1445 H, 10 hari terakhir menjadi waktu dengan aktivitas penjemputan yang begitu padat bagi Firhan. Sehari-hari, ia mengaku mulai siaga di kantor pukul 08:00 WIB dan baru kembali ke rumah pukul 22:00 WIB. Dari segi jarak, terjauh ia pernah menjemput zakat ke Ciawi, Bogor, dengan menggunakan mobil. Sedang dengan menggunakan motor, ia pernah menjemput zakat hingga Duren Sawit dan Cakung, Jakarta Timur.

Baca juga: Berkhidmat Melayani Zakat Selama Ramadan, Rani Banyak Terenyuh dengan Kisah-kisah Para Donatur

Firhan bertugas hingga malam Idulfitri
Aktivitas Firhan melakukan penjemputan zakat.
Firhan bertugas hingga malam Idulfitri
Aktivitas Firhan melakukan penjemputan zakat.

Makin mendekati Idulfitri, intensitas penjemputan zakat pun makin tinggi. Menurut Firhan, peningkatan mulai terjadi di 10 hari terakhir. Sementara, rekor tertinggi terjadi di 3 hari terakhir jelang Idulfitri. Banyak kesan dan cerita menarik selama Firhan menjalani tugas menjemput zakat.

“Kesan cerita menarik ya di hari terakhir kemarin. Alhamdulillah saya dipertemukan dengan donatur-donatur yang membuat saya sangat terkesan. Tampilannya, pakaiannya simple, biasa-biasa saja. Tapi sekalinya zakat mal hampir setengah miliar. Bahkan, ada yang mencapai satu miliar,” kisahnya.

Banyak bertemu dengan donatur yang berbeda-beda karakter, membuatnya makin yakin bahwa orang tidak bisa dilihat hanya dari penampilan luar.

Baca juga: Risty Tagor Ikut Ukir Senyum Warga Rumpin Lewat Zakat Fitrah dan Parsel Ramadan

Tentang ia harus bertugas hingga di hari Idulfitri, itu tak menjadi masalah baginya. Justru, ia bangga dengan tugas ini.

“Pekerjaan sebagai amil zakat ini sudah menjadi risiko yang saya sudah komitmen sejak awal. Bahwa saya akan berkhidmat sampai tuntas, yaitu sampai pembayaran zakat ditutup dan semua dana zakat fitrah yang dititipkan oleh donatur telah sampai di tangan para penerimanya,” ucapnya.

Firhan bertugas hingga malam Idulfitri
Firhan menghitung hasil penjemputan zakat.
Firhan bertugas hingga malam Idulfitri
Insan-insan Dompet Dhuafa masih bersiaga hingga dini hari Idulfitri.

Setidaknya ada tiga tugas yang masih harus dilakukan oleh Firhan di malam takbiran, setelah aktivitas penjemputan selesai. Pertama, rekapitulasi aktivitas penjemputan zakat dari awal Ramadan hingga malam tadi. Kedua, bersiaga tatkala ada permintaan penjemputan zakat. Ketiga, melakukan pengecekan ulang serta mengonfirmasi ulang data-data donatur yang sudah direkap. Ini dilakukan sekaligus untuk menyampaikan pesan kepada donatur dan publik bahwa zakat fitrah yang dibayarkan telah diterima oleh penerima manfaat.

Jam telah menunjukkan pukul 02:45 WIB. Puluhan amil yang masih siaga di kantor, mulai berangsur beranjak pergi, menjumpai sanak famili. Termasuk Firhan. Menggunakan motornya, ia menuju tempat domisilinya, yaitu di Tangerang Selatan untuk mengemas barang-barang, kemudian pulang ke kampung halamannya di Karawang, Jawa Barat. (Dompet Dhuafa)

Teks dan Foto: Riza Muthohar
Penyunting: Dhika Prabowo, Ronna