Budidaya Gurame di Indramayu Tembus 1 Ton Penen Per Kolam

INDRAMAYU, JAWA BARAT — Salah satu kawasan pemberdayaan ekonomi Dompet Dhuafa, yaitu budidaya ikan gurame di Desa Kenanga, Kecamatan Sindang, Indramayu, ke sekian kalinya telah melakukan panen raya. Pada Sabtu (3/9/2022), para peternak gurame binaan Dompet Dhuafa kembali memanen ikan gurame dengan kisaran total sebanyak 1 ton.

Hal ini menarik perhatian sang inisiator sekaligus ketua dewan pembina Dompet Dhuafa, Parni Hadi. Didampingi Suheng Widodo selaku GM Pemberdayaan dan Pengembangan Zakat Dompet Dhuafa, Parni bertolak dari Jakarta untuk meninjau langsung proses panen besar ini. Selain Parni, keberhasilan pemberdayaan dari dana masyarakat ini juga menjadi perhatian oleh pihak-pihak lain. Turut menyaksikan proses panen juga yaitu Kepdes Kenanga Darpani S.H., Sekmat Kec. Sindang, Dinar S.Stp., Sekretaris Bappeda Kab. Indramayu Drs. Dadikuswibawa, Kepala Bidang Perekonomian Bappeda H. Heryanto Budi Hermawan, S.H, M.H, perwakilan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu Izudin, S.Pi, dan Kepala RRI Cirebon Yusdiarto.

Panen Gurame Indramayu Panen Gurame Indramayu

Salah satu penerima manfaat program ini, Kusen (44), menceritakan bahwa pada tahun 2019 lalu, di kawasan lahan kolam ini mulanya hanya ada 2 (dua) kolam bantuan dari Dompet Dhuafa. Semakin tahun semakin semakin berkembang berkat kontribusi berbagai pihak, hingga kini telah menjadi 67 kolam. Sedangkan setiap satu kolam mampu menampung hingga 1 ton ikan gurame. Saat ini, penerima manfaat budidaya gurame yang menjadi binaan Dompet Dhuafa berjumlah 14 orang.

“Alhamdulillah, kami bersyukur sekali dan berterima kasih kepada Dompet Dhuafa dan pihak-pihak lain yang ikut mengembangkan para peternak ikan di Desa Kenanga. Dengan adanya program ini juga menjadikan banyak masyarakat yang sebelumnya pasif, sekarang menjadi produktif. Bahkan tidak hanya di ikan gurame saja, tapi juga di usaha-usaha UMKM lainnya,” terangnya.

Menanggapi panen yang berhasil ini, Parni Hadi terus mengajak masyarakat Desa Kenanga untuk terus mengembangkan desa. Menurutnya, Desa Kenanga harus bisa menjadi desa wisata sebagai contoh bagi desa-desa lainnya. Ia juga mengatakan tak segan untuk melibatkan banyak pihak lain dengan syarat masyarakatnya terus mau berkembang. Bersama menteri parekraf, Dompet Dhuafa telah sepakat bergerak bersama membangun desa-desa wisata.

“Akhir Agustus lalu, saya mengundang menteri parekraf untuk bersama mengembangkan program Desa Wisata supaya masyarakat di pedesaan merdeka dari penjajahan kemiskinan. Di Dompet Dhuafa saya sampaikan, untuk memerdekaan Indonesia dari penjajahan kemiskinan, kita harus ada re-orientasi program Dompet Dhuafa. Yaitu arus urbanisasi harus diubah. Desa sekarang sudah menjadi tempat yang tidak menarik, maka kita bangun desa supaya menjadi menarik sehingga masyarakat kota yang akan berbondong ke desa,” terang Parni.

Mewakili Dinas Perikanan, Izuddin juga menanggapi program pemberdayaan ini dengan apresiasi yang tinggi . Ia juga mendukung Desa Kenanga menjadi desa wisata. Pemerintah merasa bangga dengan Dompet Dhuafa dan Desa Kenanga atas salah satu program unggulannya yaitu budidaya ikan gurame.

“Cukup luar biasa hasilnya dari kelompok binaan ini. Pemerintah Daerah sangat mendukung program ini, dibuktikan melalui dinas perikanan dengan memberikan distribusi bibit, hingga pakan. Ini juga menjadi wujud komitmen kami untuk membangkitkan Desa Kenanga menjadi desa wisata. Kenanga ini sudah menjadi ikon Indramayu sebagai sentra produksi kerupuk,” sebutnya.

Benar saja. Beberapa bulan lalu, Dompet Dhuafa telah berhasil mengantarkan produk-produk UMKM binaannya hingga terekspor ke luar negeri. Dompet Dhuafa tentu akan terus berupaya untuk mengembangkan UMKM di Indramayu agar terus maju dan mampu bersaing. Hal ini tentu tak lepas dari kotribusi seorang penggerak UMKM Kabupaten Indramayu, yaitu Darwinah. Ibu Darwinah telah lama berkhidmat bersama Dompet Dhuafa untuk mengangkat kesejahteraan para pelaku UMKM khususnya di Indramayu dan sekitarnya.

Usai panen, para tamu yang hadir, juga masyarakat pelaku UMKM binaan berkumpul di Rumah Edukasi yang dibina oleh Bu Darwinah. Di sana, mereka menggelar acara sarasehan untuk berdikusi guna menguatkan UMKM Desa Kenanga yang kelak akan diwujudkan sebagai desa wisata. (Dompet Dhuafa / Muthohar)