BANDUNG, JAWA BARAT — “Berdaya di Desa Tani” menjadi tajuk dalam kegiatan Capacity Building bagi Mitra Pengelola Zakat (MPZ) Dompet Dhuafa yang berlangsung di Desa Tani, Cilengkrang, Bandung. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, mulai dari Kamis, 31 Oktober hingga Jumat, 1 November 2024.
Sebanyak 40 peserta dari 14 MPZ Dompet Dhuafa Pusat, serta 20 MPZ dari cabang Banten dan Jawa Barat turut serta dalam kegiatan ini. Capacity Building ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas MPZ dalam merancang dan menjalankan program pemberdayaan ekonomi, khususnya di bidang pertanian hortikultura.
Kegiatan ini menjadi salah satu rangkaian agenda rapat bulanan MPZ. Mereka diajak untuk mengamati lebih dalam bagaimana implementasi program-program zakat produktif yang dikelola oleh Dompet Dhuafa dapat benar-benar berdampak bagi para penerima manfaat. Sehingga ke depan, diharapkan setiap MPZ dapat menerapkan konsep serta prinsip pemberdayaan Dompet Dhuafa pada lingkungannya masing-masing.
Baca juga: Tingkatkan Kapasitas dan Kompetensi, MPZ-ZL Dompet Dhuafa Gelar Sertifikasi Amil
Program Desa Tani yang berlokasi di Cipanjalu, Cilengkrang, Bandung, telah membuktikan bahwa pengelolaan zakat dapat berdampak sangat signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui pendekatan pertanian hortikultura yang terpadu, program ini tidak hanya meningkatkan produktivitas petani, tetapi juga membuka peluang usaha baru dan menciptakan lapangan kerja. Keberhasilan Desa Tani dalam meraih penghargaan SDGs Action Award 2023 makin mengukuhkan program ini sebagai model terbaik dalam implementasi zakat produktif.
“Kami memberi kesempatan pada lembaga-lembaga MPZ ini untuk melakukan ATM (amati, tiru, dan modifikasi) agar apa yang dilakukan Dompet Dhuafa dapat direplikasi program. Karena memang harapan besar kami, para MPZ ini dapat menerapkan konsep dan prinsip-prinsip pemberdayaan Dompet Dhuafa di lingkungannya masing-masing,” ujar Bobby P. Manullang selaku GM Cabang & MPZ Dompet Dhuafa.
Baca juga:Membangun Peradaban, Bambang Widjojanto Sapa Penerima Manfaat Desa Tani Dompet Dhuafa
Para peserta diajak untuk mengikuti berbagai kegiatan, mulai dari penyampaian materi, diskusi, hingga kunjungan langsung ke lokasi Desa Tani. Selain itu, Dompet Dhuafa juga mengenalkan aspek-aspek yang mendukung terselenggaranya program-program yang ada di Dompet Dhuafa, salah satunya yaitu peran Key Opinion Leader (KOL). Para peserta juga mendapatkan pemahaman mengenai pengelolaan sosial media yang efektif dari Aiman Ricky, seorang selebriti yang juga merupakan salah satu pembawa pesan-pesan kebaikan Dompet Dhuafa.
Selain Bobby dan Aiman, para pemateri lainnya yang hadir dalam agenda ini adalah Dian Mulyadi selaku Deputi Direktur Corporate Secretary, Udhi Tri Kurniawan selaku Deputi Direktur I Program Pemberdayaan Dompet Dhuafa, Sulis Tiqomah selaku Kepala Departemen MPZ Dompet Dhuafa, dan Ade Rukmana selaku Pendamping Program Desa Tani.
“Program-program existing yang saat ini sudah ada di lingkungan Bapak/Ibu sekalian, jika ingin dilakukan scale-up, dikembangkan atau diperluas, atau mungkin direplikasi di tempat lain, silakan disampaikan ke Dompet Dhuafa. Nanti bisa kita diskusikan lebih detail bagaimana cara dan langkah-langkahnya. Pada dasarnya, kami ingin program-program yang ada di Dompet Dhuafa ini juga bisa hadir di lembaga Bapak/Ibu sekalian,” ucap Udhi di sela-sela ia menyampaikan materi tentang “Merancang Program Pemberdayaan Ekonomi yang Berkelanjutan”.
Baca juga: Lagi, Dompet Dhuafa Raih Penghargaan Terbaik SDGs Action Award 2023
Kegiatan Capacity Building ini pun telah berhasil membuka mata para MPZ akan potensi besar pengelolaan zakat produktif. Salah satunya adalah Adi Hidayatullah, perwakilan dari MPZ Sehati Gerak Bersama. Ia mengungkapkan kekagumannya terhadap program Desa Tani.
“Sebelumnya, kami lebih fokus pada penyaluran bantuan langsung. Namun, melalui program ini, kami menyadari bahwa dana ZIS (Zakat, Infak, Sedekah) dapat digunakan untuk memberdayakan masyarakat secara jangka panjang,” ungkap Adi.
Ia melanjutkan, bahwa konsep pemberdayaan ekonomi yang diterapkan di Desa Tani sangat relevan dengan kondisi masyarakat di Sukabumi, Jawa Barat. Oleh itu, ia dan timnya akan berencana untuk mengadaptasi model ini dan mengembangkan program serupa di wilayahnya. (Dompet Dhuafa)
Teks dan foto: Riza Muthohar
Penyunting: Dhika