Cordofa Adakan “Rihlah Mualaf dan Gerakan Cinta Sejarah Islam” di Cirebon

CIREBON, JAWA BARAT – Sebanyak 35 orang mualaf ikut dalam acara Rihlah Mualaf dan Gerakan Cinta Sejarah Islam yang diadakan 0leh Dompet Dhuafa di Cirebon, Jawa Barat, pada Jumat (28/10/2022). Para peserta yang ikut merupakan mualaf yang sedang berada dalam binaan Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa).

Dalam acara ini, Dompet Dhuafa melalui Cordofa mengajak para mualaf binaan berkeliling wilayah Cirebon untuk mengenal sejarah Islam di Cirebon. Selain itu, Dompet Dhuafa mengajak para peserta untuk mengetahui sejarah keraton kesepuhan, yaitu dengan berziarah ke makam Sunan Gunung Djati. Di sana, meraka mendapatkan materi tentang meneladani kisah para wali Allah yang disampaikan oleh Fatchuri Rosyidin selaku Director at PT Inspirasi Melintas Zaman.

Fajar Safari Nugraha, mudir Pesantren Mualaf Indonesia Dompet Dhuafa, mengatakan acara Rihlah Mualaf dan Gerakan Cinta Sejarah Islam ini diadakan sebagai hadiah terhadap para mualaf binaan Dompet Dhuafa dan Cordofa. Selama kurang lebih 4 (empat) tahun sejak 2017, pembinaan mualaf di Dompet Dhuafa dengan program Pesantren Mualaf Indonesia Dompet Dhuafa ini belum pernah mengadakan rihlah untuk para mualaf binaannya.

Selain sebagai bentuk refreshing bagi para mualaf, Fajar juga menjelaskan bahwa acara rihlah ini juga memiliki tujuan untuk menambah wawasan serta keilmuan mereka tentang sejarah Islam yang berkembang di Indonesia, khususnya di wilayah Jawa Barat. Maka dari itu, dipilihlah Cirebon sebagai tujuan rihlah.

“Kenapa daerah yang dipilih untuk rihlah ini Cirebon? Karena sebagai penguatan akidah mereka, karena mualaf binaan kita ini 40% dari mualaf tionghoa. Salah satu istri dari kanjeng Sunan Gunung Djati adalah orang tionghoa yaitu Putri Ong Tien,” ujar Fajar menjelaskan bahwa tionghoa dengan muslim mempunyai peran yang kuat dengan pernikahan Sunan Gunung Djati dengan Putri Ong Tien.

Baca juga: Mualaf Dalami Islam Melalui Care Visit di Keraton Kasepuhan Cirebon

Para mualaf yang mengikuti acara ini sangat senang dan merasa bahwa acara ini sangat berfaedah. “Alhamdullah program dari Dompet Dhuafa ini sangat bermanfaat saya jadi belajar banyak ilmu baru yang saya dapat. Sebelumnya, saya sudah mencari tahu tentang sejarah Islam. Dengan diadakannya acara ini jadi melengkapi pengetahuan saya,” ungkap Muhammad Rahmat William Syafi’i, salah seorang mualaf yang sudah masuk Islam sejak umur 17 tahun.

William juga berharap, ke depannya Dompet Dhuafa dapat mengadakan program lain untuk para mualaf. Agar ia bisa hadir lagi untuk menambah wawasan Islam. “Jika ada acara atau kajian dari Dompet Dhuafa dan waktunya pas dengan saya, saya pasti akan sangat senang untuk terlibat kembali,” tutup William. (Dompet Dhuafa / Muhaitsam)