Dai Ambassador Dompet Dhuafa Ajak 300 Jamaah di Bangkok untuk Senantiasa Bersyukur

Ustadz Bani Hasyim, salah satu Dai Ambassador Cordofa Dompet Dhuafa saat mengisi tausyiah di Wisma Duta Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bangkok, Thailand, beberapa waktu lalu. (Foto: Dompet Dhuafa)

Selama hidup manusia selalu diuji, baik melalui sesuatu yang tidak disenangi maupun sebaliknya. Saat menghadapi kejadian yang tidak disenangi, sering kali timbul emosi dalam diri manusia, sambil bertanya mengapa kejadian ini bisa terjadi.

Saat dihadapi hal seperti itu sebaiknya manusia bersyukur. Karena dengan bersyukur maka nikmat bertambah. Hal tersebut terungkap jelas dalam Qur’an Surat Ibrahim ayat 7-8, yang berbunyi: “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu mema`lumkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni`mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni`mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”(7). Dan Musa berkata: “Jika kamu dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari (ni`mat Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji (8).

“Huruf taukid di ayat ke tujuh di ayat ke tujuh ini mengandung makna penekanan yang berarti ada jaminan kepastian dari Allah bahwa bersyukur menjadi sebab nikmat bertambah”, jelas Ustadz Bani Hasyim, salah satu Dai Ambassador Cordofa Dompet Dhuafa saat mengisi tausyiah di Wisma Duta Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bangkok, Thailand, beberapa waktu lalu.

Dalam tausyiah yang dihadiri sekitar 300 WNI dan WNA tersebut, Ustadz Bani menambahkan, nikmat yang bertambah ini bisa dari sisi kualitas maupun kuantitas. Salah satu bentuk pertambahan itu adalah adanya keberkahan dari setiap nikmat yang kita miliki.

Lebih dalam ia menjelaskan, Allah SWT menyuruh manusia untuk selalu bersyukur dalam kondisi apapun. Jika manusia enggan bersyukur maka bersiaplah untuk mendapatkan adzab yaitu dunia dan akhirat. Adzab dunia yaitu nikmat diambil lalu hilang keberkahannya. Adzab akhirat berupa siksa dari Allah.

“Setelah mendapatkan adzab muncullah penyesalan dari manusia karena pernah mendapatkan kesempatan namun enggan dimanfaatkan. Oleh karena itu, marilah kita selalu bersyukur baik dalam kondisi sempit maupun lapang,” pesannya. (Erni)

 

Editor: Uyang