Darurat Kabut Asap, Bantuan Untuk Warga Jambi Terus Mengalir

JAMBI- Suasana di wilayah Sumatera dan Kalimantan masih diselimuti kabut asap. Bagi masyarakat setempat, merasakan sejuknya udara pagi dan indahnya sinar mentari, mustahil untuk dirasakan sejak beberapa bulan terakhir ini. Tak terkecuali di Provinsi Jambi, tepatnya di Desa Marene, Kabupaten Muara Jambi.

Bencana kabut asap di Provinsi Jambi mulai memasuki bulan ketiga. Selama bencana melanda, masyarakat setempat berusaha menjalani aktivitas layaknya seperti hari biasanya. Meski tak dipungkiri, kini masyarakat mulai merasakan kelumpuhan dari sisi perekonomian akibat bencana kabut asap.

Kebun kelapa sawit dan karet yang menjadi lahan matapencaharian sebagian besar masyarakat Jambi pun rusak. Belum lagi, aktivitas penerbangan di bandara, agen transportasi bus, dan toko-toko makanan dengan terpaksa harus meliburkan diri.

Tak hanya dalam sisi ekonomi, dampak terburuk lainnya adalah kesehatan masyarakat di wilayah bencana tersebut semakin memburuk. Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) Kota Jambi tercatat  rata-rata pada 3 Oktober lalu, hingga pukul 15.00 esok hari mencapai angka 378. Angka dari rilis BLHD (Badan Lingkungan Hidup Daerah) Provinsi Jambi ini memasuki kategori berbahaya. Kondisi tersebut membuat pemerintah setempat menetapkan status darurat asap pada Provinsi Jambi.

Kini puluhan ribu orang, baik anak-anak maupun dewasa terserang penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas). Dan, dampak dari ISPA tentu dapat terus berlanjut sebagai sakit jangka panjang. Bilamana kondisi ini terus dibiarkan, tentu saja akan membahayakan ratusan ribu jiwa masyarakat yang tinggal di wilayah berdampak.

Melihat kondisi tersebut, Dompet Dhuafa pun mengambil langkah cepat dalam merespon bencana yang pernah melanda sejak tahun 1997 ini. Melalui Dompet Dhuafa Jambi, untuk di wilayah Jambi dan sekitarnya Dompet Dhuafa telah mendistribusikan bantuan dengan menebar ribuan masker untuk masyarakat. Kegiatan Aksi Layanan Sehat (ALS) pun digelar rutin setiap harinya dengan jumlah pemetik manfaat 100 jiwa. Penyuluhan terkait bahaya ISPA bagi kesehatan manusia juga dilakukan melalui pembagian brosur.

“Bantuan lainnya yang juga kami gulirkan yakni dropping air bersih 6.000 liter untuk 150 KK atau 450 jiwa. Akibat bencana asap ini, beberapa wilayah di Jambi juga dilanda kekeringan,” ujar Ibnu Isnaeni, Direktur Dompet Dhuafa Jambi, pada Rabu (7/10).

Hiburan berupa sulap pun dihadirkan Dompet Dhuafa Jambi untuk menghilangkan rasa trauma dan kejenuhan akibat musibah kabut asap ini. Masyarakat setempat begitu antusias menerima bantuan dari Dompet Dhuafa, hal itulah yang juga diungkapkan Edy, Ketua RT Desa Marene.

“Atas nama warga Desa Marene, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Dompet Dhuafa. Semoga bantuan dan aktivitas yang bermanfaat ini terus mengalir hingga bencana kabut asap ini mereda,” harapnya. (Dompet Dhuafa/uyang)