Dede Gandamana: Prihatin Melihat Anak-Anak Dekat dengan Gadget

BANDUNG — Keberadaan teknologi berupa gadget saat ini mempermudah aktivitas kehidupan masyarakat. Namun di sisi lain, gadget juga memaksa anak-anak untuk beraktivitas di luar kehidupannya. Mereka cenderung puas hanya dengan bermain gadget. Akibatnya, aktivitas interaksi dengan sebaya berkurang. Selain itu, hal ini juga membuat anak-anak enggan membaca buku. Membaca pun bukan lagi budaya. Padahal, sebagai jendela dunia, buku merupakan gudang ilmu yang bisa dipakai untuk bekal masa depan anak-anak.

Keberadaan micro library di Taman Bima, Bandung, merupakan langkah awal untuk menggalakkan budaya membaca di kalangan anak-anak. Micro library merupakan tempat di mana anak-anak bisa membaca sekaligus beraktivitas di luar ruang. Namun sebelum keberadaan micro library ini, ada perpustakaan sederhana yang dibuat dari roda bekas dari gerobak gorengan.

Adalah Dede Gandamana, Ketua RW 02 Kelurahan Arjuna Kecamatan Cicendo yang menggagas adanya perpustakaan sederhana itu. Berawal dari keprihatihan melihat anak-anak lebih senang bermain gadget.

“Dari dasar itu saya berupaya untuk mengalihkan sedikit demi sedikit perhatian untuk berupaya melihat kondisi seperti ini. Pas ada roda bekas gerobak gorengan, saya berusaha kemas sedemikian rupa, akhirnya bisa jadi moda roda baca keliling,” jelas Dede saat ditemui di sela-sela acara launching micro library di Taman Bima, Sabtu (5/9).

Roda baca yang dibuat sedemikian rupa agar bisa menjadi rak yang mudah dibawa-bawa. Penempatannya sengaja di Taman Bima yang dahulu merupakan lapangan. Lokasinya yang strategis diharapkan bisa menggiring anak-anak untuk membaca.

Kehadiran micro library ini merupakan berkah bagi Dede. Cita-citanya untuk mengalihkan perhatian anak-anak di Kelurahan Arjuna untuk membaca buku dapat semakin cepat terwujud.

Dede menambahkan, nantinya di micro library ini tidak hanya sebatas perpustakaan. Perpustakaan yang pengelolaan akan dilimpahkan ke Karang Taruna  RW 02 ini, kedepannya akan ada berbagai kegiatan seperti lomba baca puisi, lomba pidato, dan perlombaan lain.

“Diharapkan dengan banyaknya kegiatan perlombaan diharapkan bisa memacu anak-anak, minimal, untuk datang ke perpustakaan sini,” harap Dede. (Dompet Dhuafa/Erni)