Dede Yusnia, 28 Tahun Bertahan Tanpa Kursi Roda

Orang yang baru pertama kali melihatnya pasti mengira dia berusia balita. Selain posturnya, wajahnya pun masih tampak muda. Rambut pendeknya dikuncir dua. Kulitnya halus. Ya perempuan mungil itu bernama Dede Yusnia, penyandang disabilitas asal Bekasi.

Di halaman Kantor Kecamatan Rawa Lumbu beberapa waktu lalu Dede Yusnia menggunakan kaos berwarna merah muda dan celana hitam, tampak serasi dengan kulitnya yang putih bersih. Di belakangnya, wanita paruh baya mendorong kursi roda yang digunakan Dede, berkeliling mengelilingi halaman kantor. Sesaat wanita itu berhenti.

Sumiati (57), sang ibu menceritakan tentang kondisi anak keempatnya dari lima bersaudara itu. Dua puluh sembilan tahun lalu Dede terlahir normal dengan berat badan 2, 4 Kg. Tidak ada yang aneh saat Dede lahir. Namun, memasuki usia tujuh bulan, Sumiati merasa heran karena putrinya belum bisa duduk. Hal ini terus berlangsung hingga usia Dede setahun.

Selain itu ada yang aneh dengan pertumbuhan badannya.  Anak-anak sejatinya tulangnya bertambah tinggi. Berbeda dengan Dede tulangnya berhenti tumbuh saat usianya balita. Hingga saat ini Dede tidak bisa berjalan. Kondisi ini membuat seluruh usia Dede hanya berada di rumah tanpa bersosialisasi dengan teman sebayanya.

Sehari-hari Dede hanya tidur di rumah.Sang ayah bekerja menjadi sopir di Jakarta. Sedangkan sang ibu menerima pesanan menjahit boneka dari tempat yang tidak jauh dari rumahnya.

Kehidupan Dede pun tergantung dengan orang lain. Untuk mandi, buang air, ganti baju dilakukan dengan bantuan orang tuanya. Tidak ada bantuan untuk Dede. Namun, Sumiati bersyukur karena masih bisa membeli susu. Walau begitu, Sumiati merasa berat membeli popok untuk Dede.

Di rumah, Dede tinggal bersama enam anggota keluarganya termasuk orang tua, saudara, dan iparnya. Sumiati tidak bisa meninggalkan Dede sendirian. Kalau dia pergi, harus ada seseorang yang menemani. Tidak hanya sekedar menemani tetapi juga mampu menyuapi Dede karena memang jadwal makan sudah direncanakan.

Baru awal tahun ini Dede mendapat bantuan kursi roda dari Paini, aktivis disabilitas, sekaligus Mitra Binaan Dompet Dhuafa yang juga merupakan penyandang disabilitas.

Walau kondisi anaknya seperti itu, namun Sumiati bersyukur karena Dede tidak pernah sakit. Dede juga tidak pernah rewel saat Sumiati sedang mengerjakan pekerjaannya.Apapun kondisi Dede saat ini, Sumiati hanya pasrah menjalaninya.

“Saya  mah jalanin aja semuanya karena tiap anak ada rejekinya”, tutup Sumiati. (Erni)

 

Editor: Uyang

“22 tahun Dompet Dhuafa Tumbuh Bersama, mari bergandeng tangan wujudkan kemandirian”