Derita Gagal Ginjal, Deden Jera Konsumsi Minuman Pengawet Berbahaya

Lebih baik mencegah dari pada mengobati, itulah istilah penting dalam dunia kesehatan dan bahkan dibidang lainpun istilah ini sering digunakan. Pencegahan penyakit lebih penting dibandingkan kita harus mengobati setelah terkena penyakit. Pesan ini tidak hanya disampaikan oleh pakar kesehatan, melainkan disampaikan pula oleh pasien atau orang sakit.

Deden (33) mencoba menyampaikan dan membagikan pesan ini. Pesan ini patut untuk didengarkan karena Deden sendiri merasakan dampak negatif ketika tidak melakukan pencegahan terhadap penyakit.

Deden sudah melakukan tindakan cuci darah sebanyak tiga kali. Ia menderita gagal ginjal sejak sembilan bulan yang lalu. “Awalnya yang dirasa adalah adalah begah, rasa sakit diperut dan sesak didada. Setelah berobat ke rumah sakit terdekat kata dokter sakit ini karena lambung yang bermasalah karena pola makan dan pola hidup yang tidak baik” membuka percakapan siang itu.

Deden memiliki sejarah buruk dengan mengkonsumsi minuman beralkohol. Namun, sejak sepuluh tahun yang lalu, Deden menghentikan kebiasaan buruknya. Selama bekerja dibengkel ia mengkonsumsi minuman berperasa, soda, minuman berenergi dan jenis minuman lainnya yang tersedia di toko-toko. Minuman ini sangat berbahaya karena mengandung karbonat dan berbagai bahan kimia di dalamnya bisa memberatkan kinerja ginjal. Dalam tahap ringan, orang yang sering mengkonsumsi minuman tersebut akan terkena infeksi atau radang ginjal. Namun dalam tahap yang serius infeksi itu bisa berubah menjadi gagal ginjal.

“Gagal ginjal ini merupakan akibat dari kebiasaan buruk saya karena sering minum minuman yang ada diwarung, minuman itu memang membuat saya segar, tapi setelah tahu dampaknya saya sekarang membuang jauh-jauh kebiasaan itu” tambahnya. Setelah merasakan dampaknya, kini Deden hanya bisa berdo’a agar penyakitnya segera disembuhkan.

Selama bekerja di bengkel, Deden menopang keluarganya dengan penghasilan 60.000 perhari. Setelah sakit, pemenuhan kebutuhan untuk keluarga kini digantikan oleh sang istri, Emawati (24). Selama sakit Deden ditemani sang ibu, Minah (50) yang sepenuh kasih menemani dan menjaga. Berkat kerabat dekat, Deden mendapatkan informasi bahwa ada rumah sakit yang memberikan pelayanan gratis, yakni RS Rumah Sehat Terpadu DD.

“Saya mengetahui mengenai penyakit yang menimpa saya berkat saya dirawat di RS Rumah Sehat Terpadu DD. Dengan fasilitas yang komplit, saya berharap kondisi saya akan membaik meskipun saya harus cuci darah seumur hidup saya” ungkapnya.

Semangat Deden untuk sembuh didorong oleh keluarga, “masih mendengung ditelinga saya bahwa anak saya ingin bertemu dengan saya dan saya berpesan agar menghindari konsumsi minuman yang membahayakan kesehatan” tutupnya.

Wujudkan keinginan Deden untuk mendapatkan perawatan kesehatan agar bisa berkumpul dengan keluarga. Mari kita bersama-sama untuk membantu Deden dan pasien lainnya untuk mewujudkan keianginannya untuk berkumpul dengan keluarga. Donasikan bantuan melalui rekening BNI Syariah kami dengan nomor rekening 0298535912 atas nama Yayasan Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa.(um)

 

Editor: Uyang