Derita Tumor Mata, Lansia Ini Tegar Jalani Kehidupan

BANTEN- Raut wajah kesedihan nampak sangat dirasakan oleh Samaun (65). Pasalnya pria yang sejak lama menduda ini harus merasakan derita penyakit tumor mata seorang diri. Penyakit itu baru ia rasakan setahun sejak istrinya wafat.

Samaun menuturkan, awalnya ia kurang begitu memperdulikan sakit yang menimpa mata sebelah kanannya. Meskipun kondisi itu menimpa dirinya jauh sebelum istrinya sakit. “Mata saya sakit sejak istri saya masih ada, cuman karena waktu itu saya lebih memperhatikan istri yang sakit-sakitan akhirnya penyakit saya tidak terkontrol” terang Samaun saat ditemui dikediamannya Kp. Jaura RT 03 RW 02, Desa Rangkas Bitung Timur, Kecamatan Rangkas Bitung, Kabupaten Lebak-Banten

Ia menceritakan, ihwal sabab musabab penyakit yang menimpa dirinya itu ketika sedang bekerja sebagai kuli bangunan membuat gorong-gorong jalan di sepanjang jalan raya Rangkas Bitung-Banten. Saat dirinya berusaha membelah batu dengan palu yang di genggamnya, pecahan batu tersebut mengenai mata kanannya. Spontan saat itu Samaun pingsan hingga dilarikan ke Puskesmas terdekat.

“Waktu itu sudah dibawa ke Puskesmas, setelah itu gak dibawa kemana-mana lagi karena saya gak ada dana” ujar Samaun saat di Jemput Tim Respon Darurat Kesehatan (RDK) LKC Dompet Dhuafa untuk mendapatkan perawatan lanjutan, pada Selasa (5/1)

Saat dirinya butuh dana untuk perawatan penyakitnya, bersamaan dengan itu istrinya jatuh sakit dan memerlukan perawatan medis yang intensif. Karena rasa sayangnya begitu besar, Samaun terpaksa mengalah lebih mengutamakan perawatan istrinya tersebut.

Ia lebih fokus memikirkan istrinya ketimbang penyakit tumor mata yang dideritanya sendiri. Hingga ia tidak memperdulikan penyakit tumor dimatanya yang semakin lama makin membesar. “Istri saya kena Diabablogkhirnya sampai dia meninggal tahun 2007 saya belum berobat lagi, baru di tahun 2008 saya mulai merasakan lagi,” tuturnya.

Sempat dirinya mendapat rujukan ke rumah sakit dibilangan Cicendo – Bandung untuk mendapatkan pengobatan kembali. Kala itu ia meski menjalani biopsi selama dua kali. “Namun karena waktu itu saya pake SKTM dan limit dana saya sudah habis maka gak dilanjutin lagi” kata Kakek dengan dua cucu itu.

Kini ia sudah mendaftarkan diri untuk memiliki Kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan membuat kartu BPJS. Ia berharap penyakit tumor dimatanya dapat penanganan secara serius dan lengkap di rumah sakit rujukan Nasional yaitu RSCM Jakarta.

“Saya sudah punya BPJS sekarang, namun saya sempet bingung di RSCM nanti saya tinggal dimana, untung ada teman anak saya yang mendaftarkan ke LKC, sehingga saya bisa tinggal di shelternya Dompet Dhuafa” kata Samaun haru (LKC Dompet Dhuafa/gm/mj)

 

Editor: Uyang