Di Sekolah Ceria Anak-anak Pengungsi Rohingya Pelajari Mata Uang Rupiah

Aktivitas anak-anak pengungsi Rohingya di Langsa, Aceh Timur, tengah mengikuti kegiatan Sekolah Ceria yang digelar Dompet Dhuafa pada Senin (25/5). (Foto: Dompet Dhuafa)

ACEH- Sebanyak 25 anak-anak pengungsi Rohingya terlihat asyik mengikuti kegiatan Sekolah Ceria, yang digelar Dompet Dhuafa di Posko Pengungsian Langsa, Bagian Timur Provinsi Aceh, pada Senin (25/5). Materi pembelajaran yang disuguhkan pada hari ini yakni belajar bahasa Indonesia.

Menurut Syahrul, Manager Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa menuturkan, meski hanya mempelajari bahasa Indonesia, anak-anak di pengungsian terlihat begitu antusias dan semangat dalam mengikuti materi yang diajarkan tim kemanusiaan Dompet Dhuafa. Pengungsi aktif bertanya bahkan minta diajarkan khususnya yang berkaitan dengan mata uang Rupiah.

“Hal ini dilatarbelakangi saat membeli pulsa. Kembalian serta nominalpulsa tidak sesuai dengan yang diinginkan, makanya mereka penasaran dengan mata uang Rupiah,” ujarnya.

Antusiasme belajar, sayangnya, tidak diiringi dengan semangat belajar bersama antara pengungsi asal Bangladesh dengan Myanmar. Pengungsi Rohingya berbeda negara asal itu, tidak ingin disatukan dalam tempat belajar yang sama.

“Ada masalah yang terjadi saat mereka di kapal. Saat ini solusi masih dicari agar mereka mau sama-sama belajar di satu tempat,” ungkapnya.

Untuk bantuan, Syahrul lebih lanjut menjelaskan, Dompet Dhuafa telah memberikan alat tulis dan tas plastik untuk membawa perlengkapan belajar kepada anak-anak di pengungsian.

“Alat tulis ini boleh dibawa dengan harapan anak-anak bisa belajar materi yang diberikan di tempat pengungsian mereka”, pungkasnya. (Erni)

 

Editor: Uyang