Di Sumsel, Bantuan untuk Korban Kabut Asap Terus Bergulir

PALEMBANG- Sudah hampir tiga bulan asap mengepung wilayah Sumatera Selatan dan sekitarnya, Dompet Dhuafa bergerak menuju Desa Sedang, Kecamatan Suak Tampeh, Banyuasin dengan Aksi Layanan Sehat berupa pembagian masker, pengobatan gratis, chek up warga Desa Sedang dengan total 100 pemetik manfaat untuk chek up kesehatan. 

Selain di Desa Sedang, Dompet Dhuafa Sumsel juga menyasar sekolah-sekolah dengan tertuju SMPN 2 Suak Tampeh, sekitar 200 siswa mendapatkan pengobatan gratis, masker, dan edukasi tentang bahaya asap. Menurut Sarnila, Kepala Sekolah SMPN 2 Suak Tampeh, baru kali ini ada bantuan baik berupa pembagian masker, pengobatan gratis, edukasi asap dan chek up gratis. 

“Semoga adanya bantuan dari Dompet Dhuafa meringankan beban terutama kesehatan para siswa di SMPN 2 Suak Tampeh”, ujar Sarnila.

“Saat ini sekolah tidak efektif sebab Asap yang pekat pada pagi jam 6-8 serta sore jam 4, maka itu jadwal masuk sekolah jam 8-12 siang”, ujar Sarnila.

Selain itu, Ardi tim medis dalam aksi layanan sehat ketika melakukan pemeriksaan mengungkapkan, mayoritas siswa-siswa saat pemeriksaan kesehatan mengeluh gangguan pada bagian sistem pernapasan.

“ada puluhan siswa yang mempunyai gejala seperti sesak napas, batuk, dan pusing,” terangnya.

Desa Sedang, Suak Tapeh, merupakan salah satu lokasi terdampak dari bencana kabut asap. Defri, Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Sumsel menuturkan, selain aksi layanan sehat dan air bersih, distribusi masker kepada masyarakat setempat terus mengalir.

“Sampai saat ini DD Sumsel telah menyebarkan 30.000 Masker di seluruh Sumsel”, ujar Defri.

Asap juga telah mengganggu aktivitas eno, eri, dan arista (10) untuk bermain bola, sore mereka rutinitas  bermain bola, saat ini karena asap mereka hanya melakukan aktivitas di dalam rumah. Begitupun warga mereka lebih banyak kegiatan di dalam rumah jika sudah sore.

Selain Asap permasalahan lain adalah kekeringan dan debu jalan, hal ini di ungkapkan oleh Bakri kepala Desa Sedang, “sudah hampir 3 bulan Desa Sedang kekeringan, warga berjalan kaki selama 30 menit untuk dapatkan mata air itupun tak layak untuk minum, kalaupun untuk minum harus membeli senilai 15.000 per dirigen”. 

60 Km jarak Desa Sedang dari Kota Palembang dengan waktu tempuh 2 Jam, dan masuk Desa jalan yang berdebu. Kekeringan, Asap dan Debu sudah berbulan2 di rasakan warga Desa Sedang dengan populasi 700 kk. Warga yang mayoritas buruh karet ini, berharap kehidupan lebih baik dan asap segera berkurang.

“Adanya Dompet Dhuafa sangat membantu beban yang di rasakan warga saat ini”, ungkap Jubaedah (50). BN8

 

Editor: Uyang