Di Tengah Wabah PMK Semakin Marak, Dompet Dhuafa Jamin Hewan Kurban Sehat dan Bebas Penyakit

JAKARTA — Banyak orang mengkhawatirkan kekhidmatan ibadah kurban pada Hari Raya Idul Adha 1443 yang tinggal satu bulan lagi. Pasalnya, semakin hari wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) semakin cepat menyebar. Kini sudah ada 17 provinsi yang dinyatakan terserang wabah hewan ternak ini. Menanggapi kekhawatiran ini, pada Selasa (31/5/2022), Dompet Dhuafa mengadakan sebuah acara talkshow dengan tema “Menjaga Kualitas Hewan Kurban di Tengah Wabah PMK” yang berlangsung secara luring di Gedung Philanthropy Dompet Dhuafa, Pasar Minggu, Jakarta Selatan dan secara daring pada kanal YouTube DDTV.

Acara talkshow ini membahas tentang persiapan kurban di tengah kondisi maraknya wabah PMK dengan menghadirkan 3 (tiga) sudut pandang dari lembaga pelaksana kurban, media berita dan praktisi serta akademisi peternakan. Selain itu, diskusi pada talkshow juga dibuka secara umum dan luas bagi siapa saja yang ingin memberikan sudut pandang lain.

Secara digital, siaran ulang talkshow dapat ditonton kembali di kanal DDTV pada tautan berikut: https://www.youtube.com/watch?v=0tnrHX69vHI

Dompet Dhuafa memiliki DD Farm di 10 provinsi dengan 14 kandang sebagai sentra ternak untuk mempersiapkan hewan-hewan kurban. Ketua Program Tebar Hewan Kurban (THK) 2022, Dian Mulyadi menyampaikan, sejak timnya mendengar informasi munculnya penyakit ini, Dompet Dhuafa langsung segera melakukan berbagai upaya preventif untuk mencegah penularan pada hewan-hewan ternak yang ada di DD Farm. Dompet Dhauafa langsung menjalin kerjasama dengan dinas-dinas pemerintahan setempat, juga aparat keamanan setempat dan tentu juga dengan dokter hewan. Hal ini merupakan upaya dalam mencegah hewan-hewan ternak DD Farm layak dan sehat untuk dijadikan hewan kurban pada THK 1443 H / 2022 M nanti.

“Upaya itu juga kami terapkan tidak hanya di sentra ternak DD Farm melainkan juga di mitra-mitra peternak. Kami di Dompet Dhuafa secara serius menagani hal ini untuk menciptakan pelaksanaan ibadah kurban benar-benar sesuai sya’ri dan tidak menimbulkan dampak-dampak negatif setelahnya. Kami akan terus berupaya dengan semaksimal mungkin menjaga THK Dompet Dhuafa tetap khidmat seperti pada tahun-tahun sebelumnya,” jelasnya.

Ia lanjut menjelaskan, jika terlihat indikasi adanya hewan yang terinveksi PMK atau mungkin penyakit lainnya, langsung segera dipisahkan dari yang sehat. Meskipun dari MUI memperbolehkan hewan yang terinveksi PMK bisa dikurbankan karena tidak berpengaruh terhadap manusia, namun Dompet Dhuafa tetap teguh untuk semaksimal mungkin menjaga setiap hewan kurban benar-benar sehat. Dian juga menjamin bahwa hewan kurban di Dompet Dhuafa adalah hewan yang sehat.

Pada diskusi ini dipandu oleh Dini Andromeda (kiri) selaku MC, dengan tiga narasumber yaitu Ketua Program Tebar Hewan Kurban (THK) 2022 Dian Mulyadi (tengah), Editor Harian Media Indonesia Eko Suprihatno (kanan), dan dosen Institut Pertanian Bogor Pria Sembada yang hadir secara daring.

“Kami memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa hewan kurban di Dompet Dhuafa adalah hewan yang sehat,” tegasnya.

Dalam menjaga kualitas hewan ternak, Dompet Dhuafa melakukan Quality Control (QC) secara bertahap dengan pendamping di setiap wilayah. Tim QC akan memeriksa semua aspek yang berkaitan dengan hewan. Setidaknya pasti akan ada 3 (tiga) kali QC menjelang pelaksanaan kurban. Dompet Dhuafa juga memberikan para pendamping dan peternak ilmu yang cukup. Sehingga setiap saat mereka bisa melakukan QC sendiri. Di samping itu, setiap mitra dan sentra ternak dihimbau untuk setiap hari memberikan suplemen dan vitamin kepada setiap hewan sehingga selalu terjaga kesehatannya

Dompet Dhuafa pada THK 1443 ini menargetkan sebanyak 40.000 setara domba kambing (doka). Tetap sama Seperti tahun-tahun sebelumnya, penyebaran hewan dan daging kurban akan menyasar seluruh 34 provinsi di salam negeri.

Seorang jurnalis yang ikut acara talkshow secara luring mengajukan beberapa pertanyaan kepada ketiga narasumber

“Masih banyak daerah-daerah di pelosok yang tidak merasakan daging kurban. Kami juga memiliki lembaga riset yaitu IDEAS, dari hasil risetnya menyatakan bahwa beberapa kota besar di Indonesia mengalami surplus daging kurban. Maka dari itu Dompet Dhuafa mengajak para donatur dan pekurban untuk menyalurkan hewan dan daging kurban ke daerah-daerah melalui program THK Dompet Dhuafa,” ajak Dian.

Selain di dalam negeri, Dompet Dhuafa juga menyasar penyaluran THK di negara-negara konflik dan krisis pangan seperti di Palestina, Suriah, Bangladesh, juga menyasar kaum minoritas muslim seperti di Myanmar. (Dompet Dhuafa / Muthohar)